Cara mengamankan laptop dari virus dan berbagai masalah lainnya | Membuat komputer anda, entah laptop atau PC, 100% aman itu bisa disebut mustahil. Apa yang hari ini bisa menjaga data dalam perangkat anda aman, esok bisa jadi sudah dibobol orang. Lalu musti bagaimana supaya data dan identitas serta akun anda yang tersimpan di perangkat anda itu tidak dibobol orang? Ada beberapa tips berikut ini untuk membuat komputer anda relatif lebih aman.
Antivirus itu tidak ada yang sempurna, khususnya jika anda hanya mengandalkan Microsoft Security Essentials. Namanya juga ‘essential’ haha…. Jika kita hanya bersandar pada antivirus untuk melindungi komputer, maka sebenarnya kita menempatkan diri dalam bahaya.
Kita masih harus tetap menerapkan langkah-langkah dasar berdasarkan common sense untuk bisa aman. Tips berikut ini juga tidak sempurna. Tapi paling tidak inilah yang sementara ini bisa kita lakukan untuk mengamankan data dan akun kita di komputer.
Cara mengamankan laptop dari virus dan bahaya lainnya
Gunakan Antivirus
Meskipun anda yakin sudah berhati-hati menggunakan laptop anda, gunakanlah antivirus. Plugin browser seperti Adobe Flash, atau bahkan browser kesayangan anda sendiri bisa saja menjadi celah masuknya virus, dan kerentanan keamanan komputer anda terbuka begitu anda memasuki web page tertentu. Saat ini memang itu sangat kecil kemungkinan terjadinya. Tapi itu bisa saja terjadi. Antivirus akan menjadi lapisan pengaman anda dari serangan virus.
Biarkan UAC dalam keadaan Enabled
UAC atau User Account Control memang sangat mengganggu pengguna ketika pertama kali diperkenalkan dalam Windows Vista, tapi menjadi lebih user friendly pada Windows 7 dan Windows 8. Dia memang sangat galak ketika pertama kali kita menginstall OS dan pada proses installasi software kebutuhan kita, tapi setelah beberapa saat, dia tidak segarang sebelumnya. UAC akan membantu kita mencegah berbagai aplikasi berbahaya yang akan mengubah sistem anda tanpa permisi. Seperti layaknya antivirus, dia juga mengamankan anda.
Pastikan Firewall anda enabled dan aturlah dengan benar
Windows sudah memiliki firewall built-in, jadi anda tidak memerlukan aplikasi tambahan untuk itu. Biarkan saja dia aktif. Firewall akan memblokir koneksi yang masuk tanpa otorisasi, melindungi Windows anda dan software lain pada komputer anda yang memanfaatkan celah keamanan pada services sistem anda pada jaringan.
Inilah yang terjadi ketika worm seperti Blaster pernah menyebar begitu cepat di jaman Windows XP, dan mengapa sekarang worms semacam itu tidak lagi mudah merajalela.
Anda harus mengeset firewall dengan tepat, ketika dia muncul dan bertanya apakah anda berada dalam jaringan Home, Work, atau Public, pilihlah dengan jawaban yang benar. Ketika anda memilih Home padahal anda berada dalam jaringan WiFi di kafe, bisa jadi laptop anda men-share-kan file Windows kepada orang-orang lain dalam jaringan tersebut.
Pilihan ‘Public’ akan mencegah orang lain masuk dan mengakses resources ter-shared dalam laptop anda.
Uninstall saja Java anda
Kebanyakan pengguna web masih menggunakan versi outdated Java. Itu sebabnya mereka rentan terkena virus bahkan hanya dengan mengunjungi situs tertentu. Java memiliki banyak sekali celah keamanan. Yang lebih tragis adalah kenyataan bahwa sebenarnya sekarang sudah semakin sedikit web page yang menggunakan Java applets di dalamnya. Jadi buang saja.
Jika di dalam komputer laptop anda terinstall Java, pergi ke Control Panel dan uninstall saja. Jika nanti anda memerlukannya lagi, install lagi, tapi kemungkinan seperti itu kecil sekali.
Jika anda memerlukan Java, misalnya untuk bermain Minecraft, anda perlu mematikan plugin Java di browser anda.
Upayakan menggunakan software versi terbaru, jika mungkin yang bisa mengupdate secara otomatis
Semua aplikasi yang kita gunakan sebenarnya bisa menjadi celah keamanan bagi laptop kita. Masalah keamanan terus saja ditemukan, baik ketika kita bicara tentang Windows, Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, Adobe Flash plugin, Adobe PDF Reader, bahkan Microsoft Office. Kalau diteruskan kita hanya akan membuat daftar software saja.
Nah, perusahaan pembuat software tadi biasanya secara rutin membuat perbaikan berupa tambalan kemanan atau update besar. Masalahnya, terkadang release note dari update tadi juga memberi informasi pada para peretas lubang keamanan pada software yang tidak terupdate. Masalah besar kan kalau kita tidak update secepatnya?
Supaya ini tidak menjadi proses yang merepotkan, ijinkan Windows Update berjalan otomatis. Catatannya hanya akan ada pengeluaran lebih untuk kuota internet anda, dan jika Windows anda tidak asli mungkin anda akan tertangkap, haha…. Jika khawatir, ya di set saja untuk memberi tahu anda akan adanya update terbaru. Anda bisa pilih secara manual untuk menginstallnya atau mengabaikannya. Ijinkan juga aplikasi favorit anda, utamanya browser untuk mengupdate dirinya sendiri secara otomatis. Jadi anda tidak perlu khawatir lagi.
Plugin milik browser juga merupakan lubang keamanan yang berbahaya. Updatelah sesering yang anda bisa.
Berhati-hatilah dengan program yang anda download
Kelihatannya aman-aman saja, tapi para pembuat virus dan malware itu juga pintar banget untuk menyamarkan ‘karya’nya sehingga sepintas terlihat normal dan ‘baik’ untuk kesehatan laptop anda.
Tapi ini serius. Jika homepage browser anda sudah berubah, hmmm…. Dan tidak dengan mudah anda atur ulang lagi, hmmmm…. Berarti anda sudah kena. Efeknya memang tidak besar, tapi browser anda akan menjadi mesin uang buat mereka, dan anda mendapat hasil pencarian yang tidak maksimal. Mau?
Nah, mulai sekarang, jangan buru-buru menginstall aplikasi yang anda download. Perhatikan benar-benar pilihan-pilihan yang diberikan ketika menginstall. Mereka menawarkan diri menjadi pembuka di home page browser anda. Kan? Jangan mau!
Download aplikasi hanya dari situs pembuatnya. Upayakan jangan dari tempat lain. Misal anda mau download VLC, tanya Google situs resminya dan download dari sana. Jangan klik banner iklan di sembarang situs yang bertuliskan “Download VLC”. Bisa jadi yang anda download anda installer VLC yang sudah disusupi malware atau adware di dalamnya.
Hal yang sama juga berlaku ketika anda menerima kiriman file dalam email. Jangan buka attachment email yang executable, biasanya di belakangnya ada exstensi exe, scr, atau com. Masih ada lebih dari 50 ekstensi lain yang bisa menjadi sarana mereka menularkan diri.
Ketika anda sudah di dalam situs tempat download, perhatikan link download-nya, jangan klik yang berupa banner besar. Pintar-pintarlah memilih mana iklan dan mana link beneran.
Hindari penggunaan software bajakan
Ini yang susah buat kita. Terlanjur biasa memakai yang tidak resmi sih. Sampai-sampai jika kita beli aplikasi pasti akan ada yang berkomentar miring. Setelah tahu resikonya, mungkin anda akan berpikir ulang sebelum menggunakannya, atau minimal menjadi lebih berhati-hati.
Ketika anda mendownload program yang sudah di bobol, baik melalui jaringan peer-to-peer ataupun situs tertentu, anda sebenarnya sedang bersiap mengambil resiko besar. Dengan menjalankan file .exe dari lokasi tersebut, anda percaya bahwa penyedia aplikasi tersebut tidak akan melakukan apapun yang bisa berakibat buruk bagi komputer anda. Parahnya, aplikasi cracker yang dipakai untuk menjalankan program tersebut biasanya dibuat oleh kelompok-kelompok tertentu, bisa juga perorangan. Kita tidak tahu, apakah aplikasi pembobol program tersebut bersih dari malware atau adware.
Mendownload software bajakan itu lebih berbahaya dibandingkan dengan mendownload musik dan video bajakan. Software itu bisa diubah-ubah kodenya. Sementara musik dan video hanya media. Meski begitu, ada juga orang yang berusaha mencoba menyamarkan aplikasi berbahaya menjadi terlihat seperti file musik atau video.
Berhati-hatilah dengan Phishing dan aktivitas jejaring sosial anda
Browser dan email client sudah berupaya menjaga anda dari serangan phishing, tapi mereka itu tidak sempurna. Serangan phishing terjadi seperti ini: ada sebuah situs yang sama saja dengan ada seseorang yang menelepon anda, mengaku dari bank anda, dan menanyakan nomor kartu kredit anda. Bank anda tidak akan pernah menelepon anda untuk menanyakan hal ini, mereka juga tidak akan memakai email untuk hal yang sama dan meminta anda mengirimkan informasi itu melalui email.
Pastikan anda hati-hati ketika mengisi formulir online mengenai data diri anda. Pastikan situs yang anda kunjungi itu benar, bukan yang palsu. Untuk mengunjungi situs resmi bank anda, ketikkan alamatnya langsung di address bar, atau hasil pencarian search engine, jangan klik link bank anda yang berada di dalam email atau situs lain.
Jangan gunakan password yang sama pada akun yang berbeda
Penggunaan password yang sama adalah masalah besar. Jika password anda sama untuk semua akun, maka kebocoran informasi di satu akun akan membuka semua akun anda yang lain. Orang bisa mencoba-coba username email dan password tersebut di website atau layanan yang lain. Jika mereka berhasil, habislah anda. Berdoa sajalah mereka hanya iseng dan tidak tergoda untuk menjahati anda.
Jika anda merasa anda kebanyakan password, anda bisa memakai password manager.
baca juga: Kalau Anda Memakai Windows 10, Software AntiVirus Itu Tidak Banyak Berguna. Ini Alasannya.
Gunakan password yang aman
Password managers bisa membantu anda memperoleh password yang aman, yang cukup panjang, berisi kombinasi huruf, angka, dan simbol tertentu. Kebocoran password biasanya terjadi karena pengguna memakai password yang kelewat sederhana, semisal “password”, “letmein”, dan “12345” untuk masuk ke akun online mereka. sumber: HTG
Kiranya masih banyak tips untuk mengamankan komputer, data, dan akun online anda. 10 tips di atas masih terlalu dasar. Jika anda mempunyai tips yang lebih advance, sudilah kiranya berbagi juga…. dee-nesia tunggu….