Sedang mencari alternatif Adsense terbaik untuk blog kamu? Ada beberapa pilihan yang bagus. Meskipun kalau dibanding, penghasilan dari Adsense masih sulit untuk dikalahkan. Sebandinglah dengan ketatnya membuatnya akun Adsense non hosted untuk mendapat aproval.
Beberapa blog yang dikelola dee-nesia tidak dipasangi iklan Adsense. Karena memang tidak cukup layak. Ada yang pernah dipasangi Adsense tapi hasilnya tidak seberapa, ada juga yang memang tidak bisa, karena konten yang kurang mendukung.
Salah satu blog yang pengunjungnya lebih ramai dari dee-nesia ini, tapi dee-nesia tidak berani pasang iklan Adsense di sana. Tahulah, blog yang isinya bisa bikin Google tidak segan melakukan deindeks sewaktu-waktu begitu.
Alhasil, blog tersebut saya pasangi iklan dari MGID, tidak ada iklan lain di dalamnya.
Dan, syukurlah. Sampai sekarang ternyata blog tersebut masih selamat dari deindeks dan masih terus menghasilkan.
Dan untuk dee-nesia ini, saya juga memasang iklan dari MGID bareng bersama-sama dengan Adsense. Terhitung sudah sejak September 2016 yang lalu. Dan ini menjawab pertanyaan apakah MGID aman dipasang bareng Adsense.
Potensi penghasilan dari MGID
Jika dibandingkan dengan Adsense, MGID ini jelas masih kalah besar potensi penghasilannya. Terutama jika dipasang pada blog dengan target pengunjung dari Indonesia. CPC-nya kurang lebih hanya sekitar $0.02 saja.
Tetapi karena bentuk iklan yang berupa Native Ads, maka CTR-nya bisa dengan mudah melampaui Adsense. Hasil akhirnya memang masih kalah sih. Tapi tidak sampai membuat kamu menyesal memasangnya.
Jika blog kamu bisa memiliki PV sekitar 3000 saja per hari, maka kemungkinan penghasilan dari MGID minimal $15 bisa didapat. Lumayan banget kan?
Karena dalam prosesnya MGID ini lebih mudah dijalankan, saya rasa cukup layak disebut sebagai alternatif Adsense terbaik untuk saat ini.
Buat kamu yang sudah pernah baca tentang MGID dan cukup yakin, silahkan daftar di sini.
Kelebihan pasang iklan MGID
Dari pengalaman menggunakan MGID, ada beberapa kelebihan yang dee-nesia sempat catat. Seperti:
- iklan berbentuk native ads yang terlihat bagus dan tidak terlalu intrusive
- ada banyak pilihan widget iklan yang disesuaikan dengan tempat pemasangannya. Yang paling umum adalah di bawah posting, di dalam posting, dan di sidebar. Kalau mau widget khusus untuk dipasang di header atau pas dibawah header juga bisa.
- materi iklan terlihat menarik – dengan gambar dan bait yang sangat memancing
- variasi materi iklan cukup variatif
- tidak perlu bingung dengan BPK, karena iklan tidak bersifat kontekstual
- lebih mudah membuat konten untuk blog dengan iklan MGID daripada Adsense. Yang penting blognya ramai saja sudah cukup untuk mulai menghasilkan.
- research keyword cukup cari yang sedang ramai.
- iklan MGID tetap muncul meskipun pengunjung memasang ad-blocker.
- iklan MGID juga tetap terlihat ketika pengunjung menggunakan browser mobile yang pelit, macam Opera Mini atau UC-Browser.
- tidak terlalu berpengaruh pada kecepatan loading blog. Abaikan saja kalau ada saran minify script dari Google PageSpeed Insights. Saya sih gitu, hehehe….
baca juga: Berapa Jumlah Pengunjung Minimal Supaya Bisa PO Adsense Tiap Bulan?
Kekurangan MGID
Supaya lebih fair, dan kamu tidak terkaget-kaget setelah pasang MGID, berikut adalah beberapa kekurangan MGID yang saya temukan….
- iklannya ituloh…. kadang menggunakan gambar yang untuk ukuran orang Indonesia agak bikin risih. Sampai pernah ada pengunjung dee-nesia ini yang meminta supaya iklan seperti ini di hapus saja. Tapi apa daya, kalah dengan kebutuhan, hehe….
- script iklan kadang tidak compatible dengan theme tertentu. Yang pernah saya coba adalah theme WordPress J-News. Di situ script MGID menghentikan loading blog. Keterangannya sih ada proses looping tak berhingga begitu. Untuk theme yang lain, tidak pernah ada masalah.
Blog yang bagus dipasangi iklan MGID
Dari hasil coba-coba selama ini, dee-nesia mendapat kesan jika iklan MGID ini tidak cocok dipasang di blog tertentu. Yang paling jelas rendah sekali CTR-nya adalah pada blog-blog yang menyasar pengunjung yang melek teknologi.
Sepertinya mereka paham banget kalau ini iklan. Jadi CTR-nya sangat rendah. Dengan BPK yang sama, kalau CTR-nya rendah ya jadi tidak sepadan.
Padahal, mau tidak mau, jika ada MGID, maka pasti akan membuat CTR iklan lain, seperti Adsense akan turun.
Penghasilan dari MGID ini baru terasa jika dipasang pada blog yang menyasar pengunjung ‘biasa’ yang lebih tertarik pada hal-hal heboh, trend terbaru, atau artikel-artikel yang tidak terlalu teknis.
Silahkan diamati saja, bahwa iklan MGID juga kebanyakan seperti itu. Pakai foto agak seronok dan link bait yang menggoda.
Jadi kalau blog kamu berisi konten yang lebih banyak bersandar pada trend yang sedang ramai, berita hiburan, artikel lucu-lucu, atau yang sejenisnya, kemungkinan besar penghasilan dari MGID akan besar.
baca juga: Main Adsense itu Berat Bro…. Jualan Foto Saja
Syarat blog yang bisa dipasang MGID
Tidak terlalu berat syaratnya. Karena pada dasarnya MGID menerima semua jenis blog. Juga tidak ada ketentuan ketat soal bahasa artikelnya. Blog berbahasa Indonesia juga bisa diterima. Meskipun kalau blog berbahasa Inggris lebih diutamakan.
Blog kamu juga tidak harus dengan domain sendiri. Pakai blogspot juga bisa.
Ketentuan lain, sama saja dengan jaringan iklan lainnya. Misalnya blog tidak boleh posting yang berlendir-lendir, sara, obat-obatan terlarang, minuman keras, senjata api, menebar kebencian, berita palsu dan semacamnya-lah.
Syarat paling berat-nya adalah jumlah pengunjung perhari yang minimal adalah 3000an.
dee-nesia yakin banyak diantara teman-teman blogger yang blognya jauh lebih ramai dari angka 3000 itu. Jadi bisa banget dipasangi MGID.
Bagaimana?
Kalau kamu merasa mulai bosan menunggu PO Adsense yang tidak kunjung cair, daftar Adsense berkali-kali tapi ditolak melulu, atau lelah menulis posting yang Adsense friendly, padahal punya blog yang pengunjungnya sudah banyak, MGID ini bisa menjadi alternatif Adsense terbaik untuk kamu. Kamu bisa daftar menjadi publisher MGID di sini.
