“Sebenarnya apakah memang perlu install anti virus di Windows 10?” Ini pertanyaan yang banyak sekali diajukan orang ketika pertama kali menggunakan Windows 10.
Entah karena ketika masih menggunakan Windows 7 atau 8 terbiasa lebih merasa aman dengan menginstall aplikasi anti virus atau ini hanya karena mengikuti nasihat orang lain.
Jujur saja, sejak pertama kali install Windows 10 sampai sekarang, dee-nesia tidak install aplikasi anti virus tambahan. Hanya mengandalkan Windows Defender bawaan saja.
Alasan pertamanya waktu itu adalah karena masih menggunakan laptop yang RAM-nya cuman 2GB, Asus 1215B, yang terasa berat banget menjalankan Windows 10. Ketika kemudian punya sedikit rejeki dan bisa upgrade RAM, saya masih tidak merasa perlu install aplikasi anti virus.
Sempat install Smadav sih, tapi cuman sebentar saja. Saya jarang sekali menerima atau mengirim file pakai flashdisk. Kalau pakai flashdisk itu juga berasal dari PC dan laptop yang penggunanya saya tahu cukup hati-hati dan tidak aneh-aneh. Jadi si Smadav juga cuman hinggap sebentar.
baca juga: Cara Download ISO Windows 10 Semua Versi Dengan Rufus
Meskipun kalau saya sendiri tidak merasa perlu install anti virus di Windows 10, tetapi sebenarnya agak sulit untuk memastikan apakah yang saya lakukan ini benar-benar aman.
Mengingat ada banyak faktor yang membuat anda – eh…, Windows 10 anda – bisa terkena virus atau akan aman-aman saja.
Sebelumnya, sebagai catatan, perlu diketahui bahwa yang Techie bagikan kali ini lebih bersifat umum dan tidak ada jaminan kalau anda mengikuti saran ini kemudian anda juga akan aman-aman saja bebas virus seperti saya – eh…, Windows 10 saya. Ok?
Windows Defender di Windows 10
Sejak di install, Windows 10 sebenarnya sudah jauh lebih aman daripada versi-versi sebelumnya. Karena Windows Defender akan langsung aktif tanpa anda perlu melakukan apapun. Windows Defender sendiri menawarkan fitur yang cukup bagus untuk melindungi Windows 10 dari serangan virus dan malware.
Untuk kebanyakan pengguna, Windows Defender ini sudah cukup dan bisa diandalkan sebagai satu-satunya anti virus di Windows 10. Karena dia terintegrasi dengan Windows 10, maka pengguna bisa berharap kinerjanya tidak akan banyak membebani sistem, sembari tetap tangguh menangkal serangan virus dan malware.
Sebenarnya banyak bukti yang menyatakan bahwa Windows Defender itu kurang akurat dan sering kebobolan virus – tentu jika dibandingkan dengan anti virus lain yang berbayar itu.
Tetapi dari pengalaman Techie sendiri, Windows Defender ini cukup tangguh dan kadang merepotkan karena tetap tidak bisa benar-benar dimatikan ketika saya sedang ‘nakal.’
Windows Defender juga secara teratur melakukan scanning potensi virus, anda juga bisa melindungi folder tertentu dari serangan ransomware, ada pengaturan firewall dan otomatis memeriksa file yang baru anda download dari internet. Tambahan fitur lainnya adalah kemampuan untuk memblokir situs-situs yang tidak anda inginkan di Microsoft Edge, membatasi aktivitas jual-beli, dan juga pembatasan screen time.
Dengan semua fitur dan kemampuan yang dia bawa ini, Windows Defender benar-benar satu paket anti virus dengan satu kelebihan utama: gratis dan secara langsung terintegrasi dengan Windows 10.
baca juga: Ini Perbedaan Windows 10 Home dan Windows 10 Pro. Masih Merasa Perlu Upgrade?
Update database virus baru juga dirilis secara teratur melalui Windows Update, sehingga pengguna sudah tidak perlu lagi ragu apakah sistem mereka terlindungi atau tidak.
Selama anda hanya mengunjungi situs-situs yang punya reputasi bagus dan hati-hati ketika mengunduh file dari internet, anda tidak perlu khawatir meskipun hanya mengandalkan Windows Defender sebagai satu-satunya anti virus pada Windows 10 anda.
Jadi jawaban pendek untuk pertanyaan apakah perlu install anti virus pada Windows 10 adalah: tidak perlu.
Itu untuk pengguna rumahan yang memang tidak memerlukan perlindungan ekstra atas file dan data yang disimpan.
Akan jadi sedikit berbeda, ketika anda adalah bagian dari perusahaan dan harus menangani file-file yang sangat sensitif. Anti virus dari pihak lain bisa jadi adalah keharusan.
Meskipun Windows Defender ini cukup tangguh, tetapi dalam penggunaannya dia memang masih sedikit tertinggal dibandingkan para pesaing, terutama dari sisi akurasi dan kecepatan pengenalan ancaman baru.
baca juga: 7 Laptop 100% sRGB Dibawah 10 Juta Terbaik Untuk Desain Grafis
Tips supaya Windows 10 aman dari virus
Sebenarnya tips supaya aman dari virus ini tidak hanya untuk anda yang menggunakan Windows 10 saja. Tips ini umum banget, dan bisa diaplikasikan pada semua OS, baik untuk format desktop ataupun mobile.
Berikut ini tipsnya….
- jangan sembarangan menerima data dari siapapun di dalam flashdisk atau hard disk, atau media aapapun.
- ketika browsing internet, hindari situs blog, forum, atau apapu yang penuh dengan elemen penuh warna dengan iklan yang ditempatkan di mana-mana memenuhi laman.
- tidak perlu melanggan notifikasi situs, kecuali anda percaya benar.
- hati-hati ketika mengunduh file attachment email.
- hati-hati ketika klik link di dalam email.
- jangan sembarangan install aplikasi yang ditawarkan di internet.
- upayakan untuk hanya install aplikasi resmi, jangan yang bajakan. Installer aplikasi bajakan biasanya sudah disisipi dengan virus, malware, atau trojan.
- pintar-pintarlah mengenali yang mana yang iklan dan mana yang link beneran
baca juga: Anda Meragukan Windows Defender? Ok. Ini Cara Membuat Laptop Windows 10 Lebih Aman.
Jadi, sekali lagi, selama anda tidak aneh-aneh, mengunjungi situs yang reliable, tidak sembarangan download dan install, Defender dari Windows 10 ini sudah lebih dari cukup.
Kalau anda ingin install anti virus, apapun itu, silahkan coba dulu versi gratisnya. Kalau nyaman dan anda merasa terbantu, baru beli.
Lagipula, rata-rata anti virus yang berbayar itu sangat lengkap fitur dan kemampuannya. Dan belum tentu kita butuhkan. Yang ada malah bikin lemot Windows 10 kita sendiri. Hehe….
sumber: https://www.onmsft.com/