Sebenarnya, mana yang lebih baik, jika baterai laptop sudah penuh 100%, apakah charger laptop harus dilepas dan hanya menggunakan baterai ataukah cukup aman untuk membiarkan colokan charger tetap tertancap? Mana yang lebih baik untuk baterai laptop anda?
Anda masih bisa menambahkan pertanyaan seputar baterai laptop seperti apakah laptop yang terus menerus di charge akan membuat baterainya cepat rusak karena kelebihan arus dan mengalami overheating?
Ketika anda menggunakan laptop dalam perjalanan, di kantor, cafe, atau tempat lain yang ketersediaan colokan listrik agak terbatas dan harus berbagi dengan pengguna lain, maka biasanya tidak akan ragu untuk hanya mengandalkan baterai laptop untuk menyalakannya. Baru setelah kapasitas baterai menurun sampai sekitar 20% kita akan mencari colokan listrik.
Berbeda lagi dengan ketika kita dirumah, kita bisa seharian membiarkan charger tertancap terus meskipun baterai laptop sudah penuh. Buat yang sering main game di laptop, sering melakukannya kan?
Khusus buat anda yang baterai laptopnya sudah bermasalah, silahkan baca Baterai Laptop Asus, Acer, Lenovo, Toshiba, Apple Paling Murah.
Mana yang lebih aman?
Jawabannya agak ribet. Karena tidak bisa dengan serta merta langsung dijawab “Tidak masalah terus di charger” atau “Jangan! Jangan terus di charge!”
Untuk menjawab dengan tepat, kita harus mempertimbangkan desain pendingin laptop, tipe baterai yang digunakan, dan juga charger yang digunakan.
Ok, begini:
Yang membuat baterai laptop cepat rusak adalah panas – dan juga semua baterai. Jadi, kita bisa mengatakan kalau keduanya, melepas charger dari laptop ketika baterai sudah 100% atau tetap terus menancapkannya, tidak akan membuat banyak perbedaan berarti, alias sama saja.
Ketika baterai laptop sudah penuh 100%, maka laptop akan secara otomatis menggunakan tenaga listrik dari charger dan menghentikan proses pengisian baterai. Jadi anda tidak perlu khawatir akan terjadi pengisian berlebih.
Usia pakai baterai laptop biasanya berkisar antara 2 sampai 3 tahun untuk penggunaan normal. Jadi, jika baterai laptop anda sudah berumur 2 tahunan kemudian anda mulai merasa lebih cepat habis, maka itu adalah hal yang normal.
Dan ingat, penghitungan usia baterai laptop itu bukan dimulai sejak anda pertama kali menyalakan laptop setelah mengeluarkannya dari kardus, melainkan sejak pertama kali dia dibuat.
Jika baterai laptop anda sudah berjenis Li-Ion, maka upayakan untuk senantiasa menjaga kapasitasnya tetap di atas 80%, kecuali terpaksa sekali. Semakin sering baterai Li-Ion terpakai dayanya sampai sedikit sekali atau sama sekali habis, maka kemungkinan umur pakainya akan berkurang akan semakin besar. Silahkan baca lebih lanjut di http://en.wikipedia.org/wiki/Lithium-ion_battery
Jadi?
Kesimpulannya adalah anda bisa mencabut charger setelah baterai laptop sudah penuh 100%atau membiarkannya saja tetap tercolok. Dengan catatan laptop tidak digunakan untuk kegiatan komputasi yang berat yang mungkin akan membuat laptop menjadi panas, seperti bermain game 3D yang berat.
baca juga:
- Cara Mengetahui Kondisi Baterai Laptop di Windows 10 dan 8
- Aplikasi Penghemat Baterai Laptop
- Tips Merawat Baterai Laptop Supaya Awet Tidak Cepat Rusak
- Cara Mengkalibrasi Baterai Laptop Yang Benar dan Gampang
- Tips Supaya Laptop Awet
Ketika anda dirumah, atau di tempat yang memungkinkan anda mencolokkan charger dan hendak mengerjakan sesuatu yang relatif berat dan akan membuat laptop anda agak panas, jika mungkin, lepaskan baterai laptop anda dan simpan di tempat yang sejuk.
Jika anda hanya akan mengetik, mengerjakan laporan, browsing internet, atau menonton film dan main game yang ringan-ringan, tidak masalah untuk tetap mencolokkan charger.
Bagaimana? Jika anda punya pendapat lain atau pertanyaan seputar baterai laptop, jangan ragu untuk menuliskannya dengan berkomentar. Jangan lupa share dan like-nya ya….
maaf min kalau laptop ga di colok di power adapter game gue jadi ngelag ? dan wajib pake power adapter apakah aman?