Sepertinya banyak yang mengeluh dengan masalah Windows 10 yang lambat bin lemot. Kali ini dee-nesia akan membagikan beberapa yang bisa kita lakukan supaya Windows 10 bisa cepat sehingga kita tidak harus menunggu lama untuk segera bekerja.
Masalah Windows 10 lemot ini biasanya sudah bisa mulai dirasakan sejak booting awal laptop dinyalakan.
Proses booting Windows 10 terasa sangat lama. Hitungannya bukan lagi detik seperti pada iklan-iklan itu.
Ini sampai 2 menit lebih. Jelas ada yang salah nih.
Ketika booting selesai, dan desktop Windows 10 lengkap beserta dengan ikon shortcut aplikasi dan folder tampil sempurna di dekstop dan taskbar, ternyata kita masih belum bisa dengan cepat membuka file ataupun menjalankan aplikasi.
dee-nesia biasanya menjalankan Mozilla Firefox sebagai aplikasi pertama yang ‘dengan sadar’ saya jalankan.
Dan begitulah, terasa lama banget jeda waktu dari klik dobel pada ikonnya sampai dia siap digunakan untuk browsing.
Apakah Anda juga mengalami masalah Windows 10 lemah – lesu – lambat – bin lemot seperti ini?
Windows 10 menawarkan banyak sekali pilihan yang bisa di kustomisasi dan di optimalkan untuk mempercepat kinerja nya.
Beberapa kemungkinan kustomisasi dan optimasi Windows 10 tadi bisa dengan mudah dilakukan. Tetapi beberapa hal yang lain bisa sedikit lebih rumit.
Kali ini, kita akan membahas semua tips dan trik, baik yang sederhana maupun yang kompleks.
- Mengatur aplikasi yang aktif di startup Windows 10
- Mengatur power plant
- Matikan fitur tips, tricks, and suggestions
- Matikan aplikasi bawaan Windows 10 yang jarang digunakan
- Matikan sinkronisasi One Drive
- Upgrade RAM
- Upgrade HDD ke SSD
- Upgrade laptop alias beli laptop baru
Mari kita mulai dari yang pertama dulu….
Mengatur aplikasi yang aktif di startup Windows 10
Windows 10 mengizinkan pengguna untuk memilih aplikasi apa saja yang akan dijalankan ketika laptop atau PC melakukan booting.
Ada Microsoft Task Manager yang bisa Anda gunakan untuk melakukan kustomisasi aplikasi apa saja yang dijalankan saat Windows 10 start up.
Asal tetap diingat, bahwa beberapa aplikasi bisa saja membuat proses booting jadi lama dan berat.
Biasanya dee-nesia hanya mengizinkan aplikasi yang sangat penting untuk Windows 10, dan mematikan aplikasi yang otomatis dimasukkan ke dalam startup oleh pihak lain.
Anda bisa membuka Task Manager, klik pada tab “startup” dan memilih aplikasi mana saja yang Anda izinkan ketika komputer Anda mulai booting.
Pada versi terbaru, Microsoft juga menyertakan keterangan “startup impact” yang memberi keterangan seberapa besar pengaruh aplikasi tertentu pada performa booting unit laptop Anda.
Untuk mematikan aplikasi supaya tidak aktif pada saat laptop start up, Anda hanya perlu lakukan klik kanan pada aplikasi yang hendak diatur, dan klik pada tombol ‘disable.’
Mengatur power plan
Tips mengatasi Windows 10 lemot yang berikutnya adalah dengan mengatur Power Plan.
Power Plan adalah fitur Windows 10 yang mengizinkan pengguna untuk mengatur penggunaan daya dari perangkat yang digunakan.
Pengguna boleh mengatur penggunaan daya untuk menghemat tenaga listrik, seimbang, atau performa tertinggi.
Seperti yang bisa kita lihat, pilihan Power Plan yang disediakan oleh Windows 10 adalah “balanced,” “power saver,” dan “high performance.”
Ketiga opsi itulah yang direkomendasikan oleh Windows 10. Di dalam masing-masing Power Plan tersebut, pengguna masih memiliki pilihan yang lebih detail untuk diatur-atur lagi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Meskipun tampaknya fitur Power Plan ini akan lebih berguna jika Anda menggunakan laptop, tapi sebenarnya ini juga bisa bermanfaat untuk pengguna PC atau komputer desktop.
Paling tidak Anda akan bisa menekan kebisingan kipas CPU yang kadang mengganggu itu dengan mengaktifkan mode Power Saver.
Dan mengembalikan ke mode Balanced atau High Performance ketika diperlakukan.
Cara mengubah Power Plan di Windows 10
Untuk mengubah Power Plan Windows 10, Anda bisa membuka Control Panel dan klik pada tab “system and security.”
Di sana Anda akan melihat pilihan “power options.” Silahkan di klik.
Seharusnya Anda akan menemukan jendela yang berisi pilihan Power Plan yang tersedia.
Anda bisa memilih Power Plan sesuai dengan kebutuhan Anda di sini.
Kalau mau cepat Anda bisa mengakses pengaturan Power Plan melalui Windows Mobility Centre.
Matikan fitur tips and trik
Microsoft menyertakan fitur “tips, tricks and suggestions” yang kalau dilihat tujuannya sih bagus, semacam panduan mudah dan cepat untuk memaksimalkan penggunaan Windows 10 Anda.
Masalahnya, tidak jarang fitur ini juga berpotensi membuat kinerja Windows 10 menjadi lebih berat, utamanya untuk laptop dengan spesifikasi kurang tangguh.
Efeknya Windows 10 akan terasa lambat.
Cara kerja fitur ini adalah dengan secara terus menerus memeriksa kebiasaan pengguna supaya bisa memberi informasi yang paling tepat dan kontekstual seketika ketika pengguna sedang melakukan sesuatu.
Meskipun resource yang digunakan tidak terlalu besar, tetap tetap saja mengurangi kinerja laptop atau PC secara keseluruhan.
Lalu bagaimana cara mematikan fitur tips, tricks and suggestions ini?
Mudah saja kog. Anda hanya perlu membuka Setting > System > Display, sound, notifications and power. Lalu scroll ke bawah sampai Anda menemukan “get tips, tricks, and suggestions as you use Windows” dan pastikan posisinya sudah off.
Matikan aplikasi bawaan Windows 10 yang jarang digunakan
Salah satu yang membuat Windows 10 dikenal berat dan lambat adalah karena adanya banyak sekali aplikasi yang sebenarnya tidak terlalu berguna untuk user tetapi secara otomatis ada terinstall secara default.
Beberapa fitur memang sayang untuk dimatikan, seperti misalnya fitur perekaman layar melalui tombol Windows + G. Tapi game dan aplikasi yang otomatis ikut terinstall itu menyebalkan.
Fitur live view di Start menu Windows 10 juga membuat kerja laptop menjadi lebih berat.
Belum lagi ketika pabrikan laptop menyertakan beragam aplikasi yang sebenarnya tanpa mereka pun Windows 10 bisa berjalan dengan baik. Software tambahan seperti ini kebanyakan hanya menghabiskan resource laptop tanpa memberi banyak kegunaan bagi pengguna.
Saran saya adalah pilih aplikasi, game, dan fitur yang jarang atau tidak digunakan lalu uninstall.
Jika memungkinkan, matikan juga aplikasi bawaan pabrikan laptop.
Matikan sinkronisasi One Drive
Jika Anda menggunakan Microsoft Office 365, kemungkinan besar Anda juga menggunakan One Drive. Tetapi jika Anda lebih banyak menggunakan Google Drive, maka keberadan One Drive akan sulit diingat.
Tips mengatasi Windows 10 lambat yang satu ini memang hanya akan efektif bagi Anda yang tidak menggunakan One Drive – seperti dee-nesia. Jika Anda menggunakan Office 365 dan pastinya Microsoft One Drive, silahkan lewati cara ini.
Cara kerja software One Drive kurang lebih sebenarnya mirip dengan ketika Anda melakukan sinkronisasi file di storage lokal (hard disk atau SSD) dengan file yang Anda simpan di layanan storage cloud.
Fiturnya cukup bagus dan menyenangkan, tetapi prosesnya yang selalu melakukan backup file ke layanan cloud ini bisa membuat kinerja laptop Windows 10 menjadi lambat.
Lalu bagaimana cara mematikan sinkronisasi layanan One Drive ini?
Anda bisa mematikan proses sinkronisasinya dengan sangat mudah. Cukup dengan klik kanan pada ikon One Drive di taskbar Windows 10, dan klik pada pilihan “pause syncing.”
Anda juga diberi pilihan untuk menghentikan proses ini selama 2, 8 atau 24 jam.
Efeknya cukup besar untuk mengatasi masalah Windows 10 yang lambat terutama pada laptop atau PC dengan spesifikasi yang agak kurang.
Anda juga mengurangi kuota data internet dengan cara ini – pastinya ini bermanfaat bagi Anda yang mengandalkan koneksi internet pakai kuota operator seluler.
Upgrade RAM
Windows 10 memang bisa berjalan pada laptop atau PC desktop dengan RAM 2GB. Tetapi pengalaman penggunaan yang kita dapatkan akan sangat buruk.
Aplikasi akan terasa sangat lambat dan berat, meskipun jika itu bukan aplikasi yang berat.
Mulai dari booting, memanggil dan menjalankan aplikasi, sampai proses shut down akan berat sekali.
Hampir mustahil untuk menjalankan beberapa aplikasi bersamaan. Sedangkan membuka beberapa tab di browser saja berat.
Kapasitas RAM minimal supaya Windows 10 bisa berjalan normal dan kita cukup nyaman menjalankan aplikasi adalah 4GB.
Jika Anda sering harus multitasking, maka RAM 8GB itu minimal.
Dengan RAM 8GB, setidaknya Anda tidak akan terlalu terganggu dengan lag ketika melakukan screen sharing melalui Google Meet atau Zoom yang bisa dipastikan Anda harus membuka beberapa tab di browser sekaligus.
Belum lagi ketika Anda harus membuka Microsoft Power Point. RAM lebih lega membuat kinerja multitasking Windows 10 akan semakin baik.
Upgrade HDD ke SSD
Jika semua tips cara mengatasi laptop Windows 10 lambat tadi sudah dicoba dan hasilnya belum memuaskan, silahkan upgrade HDD laptop ke SSD.
Ini adalah tips terakhir sebelum memutuskan untuk membeli laptop baru dengan spesifikasi yang lebih baik – dan tentu harga yang juga lebih mahal.
Sebelum dee-nesia melakukannya, sempat ada keraguan, masak iya efek upgrade HDD ke SSD bisa begitu besar untuk mempercepat kinerja laptop yang lambat?
Dan itulah yang saya alami.
FYI, saat ini saya memakai laptop Asus rilisan 2017 yang hanya memakai Core i3-5005U. Untuk ukuran sekarang, ini processor sudah jadul banget.
Setelah upgrade RAM dari bawaan 4GB ke 8GB, memang terasa ada perubahan kinerja, terutama ketika dipakai untuk multitasking.
Tetapi secara umum, kinerjanya tidak terlalu banyak berbeda. Seperti waktu booting, loading saat memanggil aplikasi, dan shut down, masih terasa sekali jeda waktu yang dihabiskan.
Baru ketika HDD diupgrade ke SSD, kinerjanya menjadi jauh sekali meningkat.
Saya korbankan drive optis yang tempatnya kemudian diambil alih oleh HDD bawaan. Sementara slot SATA milik HDD bawaan dijadikan tempat untuk SSD.
Saya hanya pasang SSD dengan kapasitas 128GB saja. Itupun cuman tipe SATA, karena laptop ini hanya punya slot dengan tipe itu.
Upgrade laptop alias beli laptop baru
Bagi sebagian orang, bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah. Mengingat menjual laptop lama itu tidak gampang. Sementara laptop baru bisa jadi harganya juga diluar anggaran yang sudah ada.
Tapi pada titik tertentu dimana laptop atau PC desktop Windows 10 Anda sudah tidak lagi mencukupi untuk kebutuhan komputasi Anda, sementara semua opsi optimasi dan upgrade yang mungkin – sudah dilakukan, maka membeli laptop baru dengan spesifikasi yang lebih tinggi, bukanlah keputusan yang keliru.
Masalahnya, saat ini laptop yang harganya dibawah 8 juta relatif sulit dipilih karena kelangkaan unit. Sehingga harganya menjadi tidak masuk akal.
Dibandingkan dengan harga sebelum pandemi, laptop kelas entry menjadi agak tidak masuk akal. Ada kenaikan sekitar 500 ribu sampai 2 jutaan untuk tipe yang benar-benar laris. Sementara untuk laptop diatas 10 jutaan, harga dan ketersediaan unit relatif lebih stabil.