Setelah 4 hari memakai Flash On simPATI, ternyata memang murah, apalagi sekarang ada diskon 50%, saya memakai yang 10ribu dapetnya 30Mb, lumayan kan?
Tidak jelas ini diskonnya sampai kapan. I do hope that it won’t be ended soon. So I will have a reason to jingkrak-jingkrak! haha…. But for sure, it is much more cheaper than im3 and AXIS right? maap, sampai exaggerating gini, abis emang murah banget sech. Wants to know how?
Update: 14 Juni 2014
Sejak September 2009 itu, -tanggal posting pertama postingan ini – saya masih memakai Simpati. Meski beberapa kali juga kepincut dengan layanan paket internet dari provider lain baik yang GSM maupun CDMA.
Pada Desember 2009, saya sekeluarga pindah rumah ke Pakis. Masih Malang sih, tapi masuk wilayah Kabupaten yang tempatnya itu hanya sekitar 3 km dari Bandara Abdul Rahman Saleh. Masalah pertama di rumah baru ini adalah sinyal telepon seluler. Jangankan untuk mengakses internet, sekedar telepon dan mengirim SMS saja sulitnya bukan main. Di saat itulah saya terus menerus mencoba berbagai provider tadi. Sampai mencoba membuat antena penguat sinyal 3G sendiri yang sayangnya gagal. nDak tahu karena antena saya yang keliru atau memang rumah saya itu tidak terjangkau sinyal 3G yang bagus.
Lambat laun – yang lambat sekali – kualitas jaringan operator selular di Pakis mulai membaik. Mulai dari 3 dan Indosat, lalu XL. Kalau untuk CDMA, ada sinyal Esia, Smartfren dan Flexy. StarOne yang mati total.
Namun perbaikan itu sepertinya tidak terlalu maksimal. Hanya Simpati dan Three yang ada sinyal 3G-nya. Untuk Indosat susah sekali. XL, ya begitulah, meski sinyal ada tapi tidak jalan untuk internetan. Karena hanya sebulanan memakai layanan CDMA, maka saya tidak bisa bicara banyak soal perkembangan sinyal mereka di Pakis ini.
Untuk urusan harga, Telkomsel dengan Simpatinya sama sekali tidak bisa dibilang murah. Paling mahal iya. Tapi karena kualitas dan jangkauan sinyalnya menurut saya yang paling bagus, ya saya tetap pakai. Mau bagaimana lagi. Haha….
Update: 14 Juni 2014
Sejak September 2009 itu, -tanggal posting pertama postingan ini – saya masih memakai Simpati. Meski beberapa kali juga kepincut dengan layanan paket internet dari provider lain baik yang GSM maupun CDMA.
Pada Desember 2009, saya sekeluarga pindah rumah ke Pakis. Masih Malang sih, tapi masuk wilayah Kabupaten yang tempatnya itu hanya sekitar 3 km dari Bandara Abdul Rahman Saleh. Masalah pertama di rumah baru ini adalah sinyal telepon seluler. Jangankan untuk mengakses internet, sekedar telepon dan mengirim SMS saja sulitnya bukan main. Di saat itulah saya terus menerus mencoba berbagai provider tadi. Sampai mencoba membuat antena penguat sinyal 3G sendiri yang sayangnya gagal. nDak tahu karena antena saya yang keliru atau memang rumah saya itu tidak terjangkau sinyal 3G yang bagus.
Lambat laun – yang lambat sekali – kualitas jaringan operator selular di Pakis mulai membaik. Mulai dari 3 dan Indosat, lalu XL. Kalau untuk CDMA, ada sinyal Esia, Smartfren dan Flexy. StarOne yang mati total.
Namun perbaikan itu sepertinya tidak terlalu maksimal. Hanya Simpati dan Three yang ada sinyal 3G-nya. Untuk Indosat susah sekali. XL, ya begitulah, meski sinyal ada tapi tidak jalan untuk internetan. Karena hanya sebulanan memakai layanan CDMA, maka saya tidak bisa bicara banyak soal perkembangan sinyal mereka di Pakis ini.
Untuk urusan harga, Telkomsel dengan Simpatinya sama sekali tidak bisa dibilang murah. Paling mahal iya. Tapi karena kualitas dan jangkauan sinyalnya menurut saya yang paling bagus, ya saya tetap pakai. Mau bagaimana lagi. Haha….