Harga Asus Zenfone Max Pro M2 November 2024 Plus Kekurangan dan Kelemahannya

Meskipun Asus ZenFone Max Pro M2 adalah versi yang menyempurnakan seri Max Pro M1, tetapi tetap saja Zenfone Max Pro M2 ini memiliki kekurangan. Kalau kelebihan yang dibawanya, kita bisa lihat pada prosesor, kamera yang, baterai, kinerja kamera, dan terutama desainnya. Dari sisi itu, Zenfone Max Pro M2 memang lebih baik dibanding M1.

Masalahnya, sebagai versi yang lebih baru – dan seharusnya lebih baik – ternyata masalah yang ada di M1 masih ada yang belum diperbaiki di M2, dan ada juga masalah baru yang muncul di seri Max Pro M2 ini.

Sebelumnya, coba kita cermati dulu spesifikasi dasar Asus Zenfone Max Pro M2 ini….

  • Layar: 6,26 inci, 2280×1080, LCD IPS 19:9, notch, Corning Gorilla Glass 6
  • Chipset: Qualcomm Snapdragon 660, CPU 4×2.2GHz Kryo 260 Gold+4×1.8GHz Kryo Silver, GPU Adreno 512
  • RAM/Memori: 3GB/32GB, 4/64GB, 6/64GB, LPDDR4X RAM
  • Slot MicroSD: Sampai 2TB
  • Kamera Belakang: 12 MP Sony IMX486, f/1.8, 4K30 video dengan EIS, flash LED tunggal plus sensor kedalaman 5MP
  • Kamera Depan: 13MP, f/2.0, LED flash, video 1080p30
  • Baterai: 5000mAh, pengisian 10W
  • Konektivitas: Dual SIM, VoLTE ganda, Wi-Fi 802.11n 2.4GHz, Bluetooth 5.0, microUSB, GPS / GLONASS / BDS / BeiDou / QZSS
  • Lainnya: Sensor sidik jari, penguncian wajah, radio FM

Asus Zenfone Max Pro M2 memiliki tiga versi yang dibedakan berdasarkan kapasitas RAM dan ROM-nya, yang tentu saja memengaruhi harganya. Di berbagai toko online dan offline, anda bisa menemukan dengan kisaran harga sebagai berikut:

Kalau anda cari yang harganya lebih murah, silahkan lihat di Harga Asus Zenfone Max Pro M2 Second.

Max Pro M2 ini juga menjadi bagian dari penurunan harga Asus yang baru terjadi minggu yang lalu, daftar lengkapnya baca di Update Harga Semua HP Asus Zenfone Terbaru November 2024.

Asus Zenfone Max Pro M2
Asus Zenfone Max Pro M2

Kekurangan Asus Zenfone Max Pro M2

  • UI secara keseluruhan kurang nyaman
  • fitur peredupan layar aktif dan tidak bisa dimatikan
  • konektor masih memakai microUSB
  • tidak memiliki fitur pengisian cepat
  • casing polycarbonat
  • speaker biasa saja
  • UI kamera kurang intuitif

UI dan ikon kurang nyaman

Datang dengan OS yang mulai berumur – Oreo Android 8.1 dan menggunakan ZenUI untuk tampilannya, Zenfone Max Pro M2 sebenarnya memberikan pengalaman penggunaan yang menyenangkan. Sederhana, intuitif, dan ringkas. Dan sebagai bonus, pengguna tidak akan banyak mendapati aplikasi tambahan yang tidak perlu seperti yang biasa ada di seri Zenfone terdahulu.

Jika melihat usia Oreo dan ZenUI yang sudah cukup lama, seharusnya tampilannya sudah cukup matang. Tapi ternyata di sana-sini masih bisa dirasakan kurang konsisten. Asus juga tidak menyertakan tambahan fitur yang justru penting, seperti fitur untuk menyembunyikan notch dan juga pilihan untuk menjalankan aplikasi tertentu dengan mode layar penuh.

Secara umum, ZenUI pada Asus Zenfone Max Pro M2 ini justru kerasa kedodoran – dibandingkan dengan versi pendahulunya – M1. Pengaturan dpi layar yang kurang pas, penempatan ikon WiFi status bar sebelah kiri, ukuran persentase baterai dan ukuran jam-nya juga aneh dan secara estetis terasa kurang pas.

Harapannya sih, akan ada perbaikan kedepannya, supaya ZenUI di Max Pro M2 lebih maksimal lagi.

Eman saja. Android murah, bagus, enteng, hasil jepretan kameranya bagus, bisa dipakai main game dalam waktu lama sampai puas, tapi malah untuk urusan yang paling dekat dengan pengguna – UI-nya – kerasa kurang nyaman.

Fitur peredupan layar malah mengganggu

Menurut dee-nesia kekurangan paling tidak dimaafkan dari Asus Zenfone Max Pro M2 ada pada fitur peredupan layar yang aktif dan tidak atau belum bisa dimatikan sendiri oleh pengguna. Kalau kekurangan yang lain sih, masih bisa dee-nesia terima.

Sangat tidak nyaman meniktmati konten – terutama video – yang memang sengaja ditampilkan gelap, tetapi karena fitur peredupan layar ini, maka layar akan berubah sendiri tingkat kecerahannya. Sehingga apa yang seharusnya tampak hitam dan gelap, jadi terlihat cokelat abu-abu.

Bagi anda yang suka nonton film horror di HP pasti akan jadi kurang seram gitu, hehe….

Seharusnya sih Asus bisa memberi patch atau semacamnya di update software berikutnya supaya….

Konektor masih memakai microUSB

Untuk ukuran sekarang, kehadiran konektor USB Type-C itu bukan barang mewah. Ada banyak kelebihan yang dibawanya dibandingkan dengan konektor dengan microUSB. Mungkin alasan Asus memilih microUSB untuk Zenfone Max Pro M2 adalah untuk mengurangi cost.

Kalau dari sisi pengguna, ini banyak ruginya. Mulai dari kecepatan pengisian daya, kecepatan transfer data, dan juga fleksibilitas pemasangan konektornya yang bisa bolak-balik tanpa takut kebalik.

Keuntungannya cuman satu, kalau anda lupa membawa charger, masih banyak orang yang memakai konektor microUSB, sehingga lebih mudah pinjamnya. Cuman itu sih…

Tidak memiliki fitur pengisian cepat

Sepertinya ini ada hubungannya dengan pemilihan konektor microUSB dan bukan USB Type-C tadi. Agak percuma kalau pakai Type-C, toh Asus Zenfone Max Pro M2 ini tidak punya fitur fast charging.

Agak aneh sebenarnya jika HP Android untuk gaming ini tidak punya fitur pengisian cepat. Mengingat kapasitas baterainya yang relatif besar 5000 mAh. Tanpa hadirnya fitur ini, maka proses pengisian baterai Zenfone Max Pro M2 akan memakan waktu cukup lama.

Baterai 5000 mAh itu memang berlebihan kalau penggunaan kita hanya sosial media, mendengarkan musik, streaming lagu melalui Spotify atau Joox. Kerasa banget iritnya.

Tetap akan terasa sekali perbedaannya kalau kita menggunakan Asus Zenfone Max Pro M2 ini untuk bermain game secara intens, merekam video, atau streaming film – masih cukup awet sih… Hanya saja pengguna harus menunggu lama sebelum bisa digunakan lagi karena proses pengisian baterainya yang lama.

Casing polycarbonate

Kalau hanya dilihat dari tampilan, Max Pro M2 memang terlihat lebih stylish dibanding M1. Padahal, Asus mengganti casing berbahan aluminium yang sebelumnya ada pada M1 dengan polikarbonat. Pilihan yang tidak mudah.

Aluminium jelas lebih kuat, kokoh, lebih cepat menyebarkan panas, dan ada rasa premium-nya. Sementara material polikarbonat yang diberi tampilan glossy membuatnya M2 lebih nyaman dilihat.

Kan tidak asik juga kalau material aluminium diberi lapisan berwarna-warni begitu….

Polikarbonat juga membuat berat keseluruhannya bisa dikurangi sedikit. Jika Zenfone Max Pro M1 beratnya 180 gram, maka M2 cukup 175 gram saja.

Speaker biasa saja

HP Android Asus baterai besar 5000 mAh ini memang bukan ditempatkan sebagai HP untuk penikmat musik, jadi perihal speaker yang cuman satu – bukan stereo – ini sebenarnya tidak bisa terlalu banyak di komplain.

Kalau untuk main game, bisa-lah diatasi dengan menggunakan headphone yang bagus, sehingga sedikit bisa memperbaiki keadaan.

Ketika digunakan untuk memutar musik, usahakan tidak lebih dari 60%. Jadi tidak nyaman di kuping. Bukan terlalu keras, tapi suaranya jadi bercampur tidak bisa dibedakan lagi.

UI kamera kurang intuitif

Hasil jepretan kamera Zenfone Max Pro M2 sebenarnya cukup bagus. Dua modul kamera di sisi belakang. Kamera utama dengan sensor 12 megapiksel dan bukaan f/1.8 yang akan sangat berguna jika pengguna sering memotret dalam keadaan kurang cahaya. Kemampuan merekam video sampai resolusi 4K juga memberi nilai lebih. Kamera kedua cukup dengan sensor 5 megapikse saja karena difungsikan sebagai sensor kedalaman yang bisa memberi hasil lebih memuaskan untuk mengambil foto ngeblur-ngeblur itu.

Sensor Sony IMX 486 bekerja optimal menghasilkan jepretan foto yang bagus hampir dalam kondisi apapun. PDAF untuk fokus lebih cepat dan juga fitur EIS-nya sangat membantu supaya bisa menangkap momen dengan cepat. Sementara fitur AI yang juga dihadirkan, bisa memilihkan setting yang paling pas untuk setiap foto. Meski kadang hasilnya tidak sesuai dengan preferensi setiap orang.

Tidak ada masalah dengan kamera dan hasil jepretannya.

Masalahnya justru ada di sisi antar muka kameranya.

Bagi pengguna yang sebelumnya memakai Pro M1, pasti cukup puas karena semua fitur dan mode yang ada di M1 juga hadir di M2.

Beberapa masalah yang cukup mengganggu kesenangan pengguna untuk memotret. Seperti misalnya indikator fokus yang secara otomatis berada di tengah layar – bukan ditengah viewfinder – setiap kali memakai mode 4:3. Kemudian juga tombol navigasi yang diletakkan tersembunyi, sehingga pengguna harus menggeser layar untuk menampilkannya.

Sekali lagi, semoga di update software berikutnya Asus memberikan perbaikan.

Namun, itu tidak terjadi saat memainkan PUBG Mobile dan Mobile Legends. Untuk mendapatkan nuansa permainan yang cukup detail, Anda harus menaikkan frame rate ke HD (30fps). Di atas itu semua, ZenFone Max Pro M2 sangat keren dari segi daya tahan baterai.

Kelebihan Asus Zenfone Max Pro M2 (dibanding Max Pro M1)

  • prosesor lebih cepat
  • desain lebih menarik
  • bobot lebih ringan
  • hasil jepretan kamera lebih bagus
  • daya tahan baterai lebih baik

Harga Asus Zenfone Max Pro M2 November 2024

Nama BarangHarga
ASUS Zenfone Max Pro M2 [3/32] – Midnight BlueRp 2.399.000
Ke Toko
Asus ZenFone Max Pro M2 Ram 4GB Rom 64GB Bergaransi 1 TahunRp 2.550.000
Ke Toko
Asus Zenfone Max Pro M2 ZB631KL Ram 6 GBRp 2.899.000
Ke Toko
Asus Zenfone Max Pro M2 6/64gbRp 2.799.000
Ke Toko
Asus Zenfone Max Pro M2 ZB631KL 4GB- Midgnight BlueRp 2.449.000
Ke Toko

Spesifikasi Asus Zenfone Max Pro M2 ZB631KL

  • Jaringan GSM / HSPA / LTE
  • Sistem Operasi Android 8 (Oreo)
  • Processor Qualcomm SDM660 Snapdragon 660 (14 nm), Octa-core (4×2.2 GHz Kryo 260 & 4×1.8 GHz Kryo 260)
  • GPU Adreno 512
  • RAM 4 GB/ROM 64 GB
  • Ukuran Layar 6.26 inch
  • Tipe Layar IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors
  • Resolusi Layar 1080 x 2280 pixels, 19:9 ratio (~403 ppi density)
  • Kamera Belakang 12 MP, f/1.8, 1/2.9 inch, 1.25μm, PDAF; 5 MP, f/2.4, 1.12µm, depth sensor
  • Kamera Depan 13MP, f/2.0, 1.12µm (Fitur Kamera LED flash, HDR, panorama, AI Scene Detection, Face recognition unlock)
  • Audio Speaker: 5-magnet speaker with NXP smart amplifier for louder, deeper and less distorted sound effect
  • Audio Output: Audio CODEC integrated into PMIC, NXP smart amplifier
  • Microphone: Dual microphones with ASUS Noise Reduction Technology
  • FM Receiver: FM radio
  • WLAN Wi-Fi 802.11 b/g/n, WiFi Direct, hotspot
  • Bluetooth 5.0, A2DP, LE
  • GPS A-GPS, GLONASS, BDS, GALILEO, QZSS
  • Sensor Fingerprint (rear-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass
  • Baterai 5000 mAh
  • Pengisian Daya fast charging: n/a
  • Slot Memori Eksternal Dedicated MicroSD Slot
  • Sim Card Dual Nano SIM
  • Berat 175 gr
  • Dimensi 157.9 x 75.5 x 8.5 mm
  • Lainnya Loudspeaker: Yes
  • 3.5mm jack: Yes
  • USB: microUSB 2.0, USB On-The-Go
  • Video Recording: 4K UHD (3840 by 2160) video recording for main rear camera
  • Power Adapter: 5V 2A 10W

Lalu bagaimana? Masih layak beli-kah?

Ya kembali lagi pada kebutuhan anda.

Kalau anda ingin main PUBG sampai 8 jam tanpa henti, silahkan beli Asus Zenfone Max Pro M2 ini. Baterai besar dan Game Genie punya peran besar membuat anda nyaman banget main game dalam waktu lama. Anda bisa cari harga terbaiknya di sini (klik).

Tapi kalau anda lebih mementingkan kamera, mending ambil Xiaomi Mi A2 – tapi baterainya cuman 3010 mAh, atau yang lain. Redmi Note 6 Pro juga bisa dipilih – kalau anda tidak keberatan dengan iklan, wkwkwk….

tertarik dengan teknologi, gadget, internet, astronomi, anthropologi, sedikit politik, pendidikan, dan bisnis online

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Index