Ini Cara Menghemat Tinta Printer Semua Merk (Epson, Canon, HP, Brother, dll)

Ingin tahu cara menghemat tinta printer ink-jet anda? Terlepas dari merk printer anda, mau HP, Epson, Canon, Brother, atau apapun, sepanjang jenisnya adalah ink-jet, maka cara menghemat tinta yang akan kita bahas kali ini bisa anda lakukan.

Menghemat tinta printer ini akan terasa sekali manfaatnya ketika anda harus mencetak dalam jumlah banyak dengan frekuensi yang sering. Tips ini juga berguna buat anda yang sehari-harinya menjalankan usaha percetakan yang memanfaatkan printer.

Agak berbeda dengan anda yang hanya sesekali saja perlu mencetak, baik itu dokumen maupun foto. Tips dan cara menghemat tinta printer ini tidak akan terlalu berpengaruh. Lha memang jarang pakai, hehe….

Saat ini, dee-nesia cukup murah. Mulai dari yang seharga beberapa ratus ribu sampai beberapa juta.

Sementara harga consumable-nya, termasuk kertas dan tinta, jadi terasa lumayan mahal. Itu sebabnya anda perlu membaca beberapa tips cara menghemat tinta printer berikut ini.

Cara menghemat tinta printer

Secara singkat, mari kita buat list atau daftarnya terlebih dahulu. Seperti ini:

  1. Selektif memilih mana yang akan dicetak
  2. Cetak dalam mode draft atau economy mode
  3. Cetak dalam mode multiple page
  4. Cetak dalam mode hitam-putih
  5. Lakukan head cleaning printer seperlunya
  6. Matikan printer dengan benar
  7. Pilih huruf yang hemat tinta

Bagaimana? Sudah cukup jelas 6 cara menghemat tinta printer di atas? Belum? Walah…

Menghemat tinta printer

Ok, mari kita uraikan satu per satu supaya lebih jelas lagi.

Selektif memilih mana yang akan dicetak

Dengan tujuan utama untuk menghemat tinta printer, maka seharusnya kita bisa lebih selektif ketika menentukan mana saja yang perlu dicetak.

Misalnya nih, jika yang anda perlukan hanyalah beberapa halaman dari sebuah dokumen panjang Microsoft Word atau pdf, maka tidak ada perlunya juga untuk mencetak keseluruhan dokumen tersebut.

Kecuali anda hendak mencetak laporan yang memang harus lengkap.

Dengan hanya mencetak bagian atau halaman yang anda butuhkan, bukan hanya tinta yang bisa dihemat, tapi juga kertas, listrik, waktu, dan tempat anda menyimpan dokumen hasil cetaknya.

Kalau tidak percaya, silahkan lihat lembar-lembar kertas berserakan yang tidak perlu-perlu amat dibuang-buang di meja kerja anda itu. Kan?

Misalnya lagi, ketika anda hendak mencetak halaman dari internet.

Pertama, cobalah untuk mencari tombol atau versi ramah printer di laman tersebut. Kalau ada, biasanya dokumennya jadi lebih tertata ketika dicetak. Tidak kacau balau dengan link tautan yang seringkali tercetak di halaman terpisah itu.

Kedua, kalau bisa, dicopy saja teks isinya, lalu gunakan aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word atau Google Docs, untuk mengeditnya sehingga lebih tertata lagi hasil akhirnya.

Ketiga, kalau mungkin aturlah spasi, hilangkan kalimat yang dicetak tebal, dan gunakan font yang lebih kecil. Ini akan sangat menghemat tinta printer anda.

Sebisa mungkin, bacalah dokumen cukup di laptop atau smartphone anda saja. Kecuali untuk dokomen yang sangat perlu dicetak.

Bagaimana dengan ketika mau mencetak foto?

Sama juga. Pilihlah foto yang benar-benar bagus. Jangan buang-buang tinta dengan mencetaknya kalau sebenarnya anda cukup menikmati foto tersebut di smartphone.

Dengan mengupload foto ke Facebook, Instagram, atau Google Photos, anda tetap bisa mengajak orang lain untuk menikmati foto tersebut. Tanpa harus mencetaknya.

Cetak dalam mode draft atau economy mode

Dengan menggunakan mode draft atau economy mode, anda bisa menghemat tinta sampai antara 30 – 40%, tergantung dari jenis dokumen yang anda cetak.

Jika dokumen yang anda cetak itu digunakan oleh anda sendiri, tidak untuk keperluan yang formal-formal banget, sedianya tidak untuk di foto copy, maka mencetak dalam mode draft ini sudah cukup memadai.

Cetak dalam mode multiple page

Mencetak dokumen dalam mode multiple page ini akan membuat printer anda mencetak beberapa halaman dokumen sekaligus di dalam selembar kertas. Saya biasanya mencetak 2 atau 4 halaman dalam satu lembar.

Biasanya dokumen yang saya cetak seperti ini adalah dokumen yang berasal dari file presentasi milik Microsoft Power Point. Biasanya kan besar-besar tuh font-nya, jadi tetap terlihat meski dicetak seperti ini.

Mencetak dalam mode multiple page ini juga bisa kita gunakan ketika hanya ingin melihat tata letak atau lay-out halaman anda.

Selain itu, bisa juga anda manfaatkan ketika hanya ingin melihat thumbnail dari foto yang hendak anda cetak penuh nantinya.

Cetak dalam mode hitam-putih

Harga tinta warna selain hitam itu selalu lebih mahal dibandingkan dengan tinta warna hitam. Jadi jika anda mencetak hanya dengan tinta hitam saja, pengeluaran anda untuk tinta warna lain akan bisa ditekan maksimal.

Sayangnya, secara default, printer akan menggunakan campuran semua tinta, sekalipun dokumen yang dicetak hanyalah memerlukan warna hitam saja.

Cobalah untuk uthek-uthek setting printer anda, dan coba ubah supaya hanya menggunakan tinta hitam untuk mencetak, kecuali hati anda sedang senang berbunga-bunga sehingga perlu cetakan yang penuh warna untuk menyempurnakannya.

Lakukan head cleaning printer seperlunya

Prosedur head cleaning pada printer ink-jet memang akan mengatasi beberapa masalah pencetakan, seperti hasil print yang kabur, garis yang berbayang, atau warna yang keluar tidak sempurna.

Masalahnya, prosedut head cleaning ini menggunakan banyak sekali tinta untuk membasahi dan membersihkan nozzle head printer anda.

Jadi, jika setelah melakukan head cleaning ternyata hasilnya tidak 100% sempurna, semisal masih ada sedikit cacat, mending diterima saja.

Dari yang sering saya alami dalam keadaan seperti itu, jika printer diteruskan untuk mencetak secara normal, maka dia akan pulih dengan sendirinya. Terlebih jika kita mencetak lumayan banyak dengan menggunakan font yang tebal.

Matikan printer dengan benar

Memangnya ada ya mematikan printer dengan tidak benar? wkwkwk….

Bukannya mematikan printer itu cukup dengan menekan tombol on/off ketika posisinya sedang menyala?

Hehe, begini maksudnya,

setelah lembar terakhir selesai dicetak, print head akan ‘pulang’ ke tempat parkirnya, dan printer akan berada dalam posisi idle.

Jika anda hendak mematikannya, silahkan tekan tombol on/off sekali, pastikan printer benar-benar mati, baru anda boleh mematikan sumber listrik utamanya, semisal dengan mencabut kabel daya.

Benar-benar hindarkan printer ‘tercekik’ karena tidak ada daya listrik ketika sedang melakukan pencetakan.

Kehilangan daya ketika idle saja sudah buruk, terlebih ketika sedang mencetak. Ini akan buruk sekali, karena posisi tinta masih sedang terbuka.

Pilih huruf yang hemat tinta

Dari sekian banyak tips dan cara menghemat tinta di atas, pilihan huruf yang hemat tinta adalah cara yang paling efektif, utamanya ketika anda mencetak berulang atau dalam jumlah yang benar-benar banyak.

Kalau tidak percaya, silahkan bandingkan font Arial dengan Garamond. Beda jauh keperluan tinta untuk mencetak mereka.

Kalau masih tidak percaya juga, baca yang ini: How changing its font to Garamond could save the US government $370m.

Tips menghemat biaya cetak printer ink-jet

Kalau yang berikut ini, tidak ada hubungannya dengan menghemat tinta, tetapi lebih pada mengurangi biaya cetak buat pengguna printer ink-jet dan juga jenis printer yang lain.

Singkatnya, ini tips yang bisa anda coba lakukan ….

  1. Tidak perlu persediaan tinta terlalu banyak
  2. Gunakan cartridge berkapasitas besar
  3. Nyalakan printer ink-jet secara rutin
  4. Jangan menghidup-matikan printer terlalu sering

baca juga: Harga Epson M100 Printer Hemat Tinta Yang Ekonomis dan Cepat

Tidak perlu persediaan tinta terlalu banyak

Kecuali anda sedang menjalankan usaha percetakan dimana kebutuhan tinta sudah bisa anda petakan sebelumnya, maka tidak perlu anda membeli tinta tambahan untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu habis.

Terutama buat anda yang relatif jarang menggunakan printer, sehingga bisa-bisa tinta di printer belum habis juga setelah 6 bulan. Benar-benar tidak perlu mencadangkan tinta.

Daripada tahu-tahu tinta cadangan anda itu keburu kedaluwarsa sebelum sempat dipakai.

Tinta printer kedaluwarsa agak beresiko jika digunakan. Karena biasanya tingkat kekentalannya berubah, sehingga rentan sekali menyebabkan buntu pada nozzle head printer anda.

Lebih baik anda membeli tinta baru ketika memang diperlukan. Toh, anda bisa cek sisa tinta di printer dengan mudah. Kalaupun tidak sempat periksa manual, printer anda akan memberitahu kog.

Gunakan cartridge berkapasitas besar

Seperti halnya semua comsumable yang bisa diisi ulang, bisa dipastikan ada sisa tinta ketika anda mengisi ulang cartridge anda. Dan semakin sering cartridge di isi ulang, maka usia pakainya juga akan berkurang lebih banyak.

Dengan menggunakan cartridge yang berkapasitas lebih besar, maka anda bisa mengisinya lebih banyak dan mengurangi jumlah berapa kali mengisi ulang.

Harga kemasan tinta yang isinya lebih banyak juga ‘sedikit’ lebih murah dibanding kemasan dengan isi lebih sedikit. Dengan demikian pengeluaran anda juga bisa lebih hemat.

Nyalakan printer ink-jet secara rutin

Masalah utama printer ink-jet adalah buntunya head printer. Dan penyebab utamanya adalah printer yang terlalu lama tidak dipakai sehingga terjadi pengeringan yang terlalu pada tinta yang berada di nozzle-nya.

Jika sudah begitu, anda harus melakukan head cleaning yang kalau sudah parah, biasanya jadi terpaksa membawa unit printer tadi ke tukang reparasi.

Jadi, untuk menghindari masalah ini, upayakan secara rutin anda menyalakan unit printer ink-jet anda setidaknya sekali seminggu meskipun tidak digunakan untuk mencetak dokumen.

Jika anda mengalaminya, silahkan baca dulu Mengatasi Tinta Printer Tidak Keluar Setelah Ganti Head.

Anda tidak perlu melakukan pencetakan yang banyak. Karena dengan menyalakannya saja, sebenarnya printer sudah otomatis melakukan pembersihan nozzle, dan ‘sedikit’ mengkonsumsi tinta.

Jangan menghidup-matikan printer terlalu sering

Masih terkait dengan yang sebelumnya dimana printer sebaiknya dinyalakan secara reguler setidaknya seminggu sekali. Maka tips selanjutnya adalah justru melarang anda terlalu sering menghidup-matikannya. Hlah? Kog tidak sinkron?

Begini, ketika printer dihidupkan, maka dia akan memanaskan beberapa bagiannya dan ini akan sedikit menggunakan tinta anda. Kalau seminggu sekali, itu bagus, supaya tinta tidak kering dan menggumpal yang menyebabkan sumbatan.

Tetapi, meskipun sedikit, tetap ada tinta yang terbuang.

Maka, sebaiknya, jika printer anda sudah dalam keadaan menyala, sedangkan sepertinya anda belum akan mencetak dokumen lagi dalam waktu kurang dari sehari, sebaiknya biarkan saja printer anda itu menyala. Tidak perlu buru-buru mematikannya.

Jika anda sering menghidup-matikan printer, maka jumlah tinta terpakai yang sebenarnya hanya sedikit itu akan jadi banyak. Selain itu, printer juga mengkonsumsi daya listrik yang lebih ketika dia dihidupkan.

Bagaimana?

Jika anda punya tips atau cara menghemat tinta printer punya anda sendiri, jangan ragu untuk membagikannya dengan berkomentar. Jika tidak, jangan lupa untuk membaca juga Cara Merawat Printer Supaya Awet Tidak Cepat Rusak.

tertarik dengan teknologi, gadget, internet, astronomi, anthropologi, sedikit politik, pendidikan, dan bisnis online

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Index