Buat yang pernah atau sedang berkecimpung dalam dunia animasi, kiranya anda pernah mendengar atau bahkan menggunakan Blender. Anda tentu juga mengetahui bahwa perangkat lunak 3D modeling dan animasi, aplikasi untuk membuat animasi 3D biasanya berharga sangat mahal. Seperti 3D Max atau Maya.
Alasannya adalah biasanya para pengguna aplikasi ini adalah studio produksi besar dengan dana besar yang mampu membeli aplikasi semacam ini untuk karyawan mereka. Nah, kalau buat orang biasa dengan dana terbatas, tentu menjadi sangat tidak ekonomis untuk membelinya.
Kemungkinan terbesarnya adalah dengan menginstall aplikasi tersebut secara ilegal, alias membajak. Toh banyak tempat di internet yang menyediakan software tersebut.
Kemungkinan terburuknya adalah tidak jadi belajar animasi 3D wis. Mahal softwarenya, kan? Tapi apa harus patah arang? Nah, dengan Blender ini, kita masih tetap bisa belajar membuat animasi 3D secara gratis. Tidak lagi ada alasan software animasi 3D mahal.
Dengan Blender, semua orang sekarang bisa belajar animasi 3D tanpa harus membayar harga yang tinggi untuk perangkat lunak yang digunakan. Karena Blender adalah proyek open source yang merilis perangkat lunak mereka secara gratis.
Blender adalah aplikasi grafik komputer yang memungkinkan Anda untuk memproduksi gambar dan animasi berkualitas tinggi dengan menggunakan geometri tiga dimensi.
Jika Anda pernah melihat film animasi atau menonton tv ketika pengambilan gambar dimana ada aktor yang sedang berlari dikejar oleh monster padahal sebenarnya dia hanya berdiri dalam ruangan kosong berwarna hijau.
Apa yang Anda lihat adalah kemampuan dari grafik komputer 3D. Di tangan yang tepat, Blender dapat membuat animasi semacam itu. Dengan latihan Anda pun bisa membuat animasi 3D.
Mengapa Blender bisa gratis?
Apa yang membuat Blender berbeda dari perangkat lunak 3D lainnya adalah aplikasi Blender merupakan proyek open source dan diberikan secara gratis.
Ini artinya Anda hanya perlu ke situs Blender di sini dan mulai mengunduh aplikasi tersebut tanpa harus membayar sepeser pun. Namun karena alasan itu pula, proyek open source seperti Blender mengandalkan bantuan dari penggunanya untuk ikut mengembangkan atau membiayai pengembangan Blender.
Karakteristik lain dari proyek open source adalah sifatnya yang terbuka. Di mana source code asli dari Blender bisa diperoleh oleh siapa saja. Diharapkan mereka yang memperoleh source code Blender dapat membantu pengembangan dengan menambahkan fitur atau perbaikan tertentu pada Blender.
Dari segi biaya Blender adalah aplikasi 3D modeling dan animasi yang sangat cocok untuk perusahaan animasi kecil, pekerja lepas, pembuat film independen, para pelajar yang baru mempelajari grafik komputer 3D, dan tentu saja bagi mereka yang hobi dengan animasi komputer.
Blender dikenal sulit untuk dipahami bagi mereka yang baru terjun ke dunia animasi komputer. Namun pada saat yang sama memungkinkan pengguna berpengalaman untuk mengeluarkan ide mereka menjadi kenyataan dengan cepat. Jangan khawatir bila pada awalnya terkesan rumit, karena dengan seiring berjalannya waktu siapa saja dapat menguasai Blender.
Sejarah perkembangan Blender
Pada awalnya Blender dikembangkan sebagai alat produksi dalam lingkungan internal perusahaan animasi Belanda bernama NeoGeo. Perusahaan ini didirikan oleh Ton Roosendaal yang juga merupakan pengembang utama Blender.
Pada akhir tahun 1990, NeoGeo mulai memberikan Blender sebagai aplikasi yang bisa diunduh dari situs mereka. Kemudian perlahan-lahan muncul ketertarikan pengguna diluar NeoGeo terhadap aplikasi yang waktu itu masih berukuran 2MB. Oleh karena itu pada tahun 1998, Ton Roosendaal mendirikan perusahaan baru bernama Not a Number (NaN) dan mencoba memasarkan dan menjual Blender.
NaN masih mendistribusikan versi gratis dari Blender sekaligus juga menawarkan versi lanjut dengan fitur yang lebih banyak dengan harga yang murah. Strategi pemasaran seperti itu menghasilkan pengguna Blender sebanyak 250.000 diseluruh dunia pada tahun 2000.
Sayangnya meskipun Blender memperoleh popularitas, namun NaN tidak memperoleh cukup keuntungan untuk memuaskan para investor. Karena alasan itulah pada awal 2002 NaN ditutup dan berhenti mengembangkan Blender.
Meskipun NaN sudah tidak ada lagi, Blender sudah mempunyai komunitas yang besar. Pada saat itu para pengguna Blender ingin mencari jalan agar aplikasi favorit mereka tidak hilang dan terabaikan.
Pada bulan Juli, 2002, Ton Roosendaal, pengembang Blender kemudian mendirikan yayasan nirlaba dan mengatur perjanjian dengan investor NaN untuk membeli source code Blender.
Pada saat itu perjanjian tercapai dengan harga $100.000. Lalu dimulailah usaha penggalangan dana melalui yayasan yang didirikan oleh Ton Roosendaal yang pada akhirnya berhasil membeli source code Blender untuk kemudian diubah menjadi aplikasi pembuat animasi 3D open source yang bisa kita nikmati saat ini dengan gratis. sumber: Paseban