Berita tentang ledakan bom bunuh diri di Starbuck Cafee dekat plaza Sarinah kemarin itu ternyata sanggup membuat semua blog saya sepi pengunjung. Kog bisa? Ya terang saja, karena semua orang penasaran dengan peristiwa ledakan bom tersebut.
Ini peristiwa yang menyita perhatian publik. Terlebih dengan pemberitaan yang masif dari media massa dan juga antusiasnya pengguna media sosial di Indonesia untuk sesegera mungkin nge-share berita tersebut.
Sharing konten berita tentang bom di Sarinah kemarin itu, bukan cuman di aplikasi media sosial, tetapi juga di aplikasi chatting. Mulai dari Whastapp sampai BBM. Semua mendadak ramai. Sampai saya heran, dari mana mereka dapat foto-foto kejadian berikut dengan korban yang masih berdarah-darah dan tanpa sensor sama sekali seperti itu?
Foto-foto yang dishare ke WA saya itu rata-rata tidak muncul di media massa. Karena, jujur saja, kalau sampai muncul di koran – entah offline atau online – pasti akan banyak bagian yang dikaburkan.
Rupanya mereka mendapat foto dari teman yang kebetulan bisa mengabadikan peristiwa itu, dan kemudian di share di group. Maka dalam waktu sekejap, banyak orang yang tahu dan kemudian juga membagikannya lagi.
Kalau anda mengikuti beberapa group Whatsapp atau BBM, pasti menerima beberapa foto yang berbeda dari peristiwa bom Starbuck Sarinah ini.. Itu yang saya alami, Dan jelas saya tidak sendiri.
Blog non berita jadi sepi
Saking masifnya penyebaran berita ini, maka rasa penasaran orang juga semakin terbangun. Dan untuk beberapa waktu mengesampingkan pencarian mereka terhadap keyword yang sebelumnya hendak mereka dalami. Semua mengarah ke peristiwa ledakan bom bunuh diri di Starbuck Sarinah itu.
Kalau tidak percaya silahkan lihat screen shot ini:
Pencarian dengan keyword seputar ledakan bom Sarinah itu besar sekali jumlahnya. Tidak heran dee-nesia ini jadi sepi mendadak. Pada saat yang sama, saya lihat di Google Analytic, pengunjung dee-nesia cuman 26 orang. Padahal di jam segitu, biasanya tidak kurang dari 40-50 orang. Phew!
Kira-kira sampai berapa lama?
Hmmm…, itu agak susah diprediksi. Tergantung dengan seberapa cepat kasus ini bisa selesai dan penghuni dunia maya segera kembali berkegiatan normal. Tapi kalau kasus ini berlarut-larut, maka bisa agak lama. Perkiraan saya sekitar satu atau dua minggu.
Hari ini, volume pencarian tentang kejadian di Jakarta itu sudah mulai turun. Masalahnya, keyword ikutan jadi muncul. Seperti misalnya ‘polisi ganteng Sarinah,” dan beberapa keyword tambahan lain yang mengusik penasaran orang. Terutama yang terkait dengan pelaku dan kisah-kisah lainnya.
Apa yang bisa kita pelajari sebagai blogger?
Setiap kejadian besar yang bisa membuat arus pencarian informasi mengalami distorsi seperti ini pasti akan berpengaruh dengan trafik blog yang tidak berkaitan dengan kejadian itu. Maka, bersiap saja.
Tidak ada alasan untuk berhenti nge-blog hanya gara-gara trafik turun karena berita heboh seperti ini. Toh, cepat atau lambat, semua akan kembali normal. Bersiap saja dengan tetap melakukan update blog. Sambil berharap semua cepat kembali normal.
Kalau anda merasa sanggup bekerja ekstra keras, sebenarnya ini bisa jadi sumber tulisan posting yang bakalan ramai. Cegat saja kemungkinan keyword yang akan muncul setelah kejadian besar seperti ini terjadi.
Biasanya, orang akan mencari tahu tentang detail lokasi, biografi pelaku, keluarga pelaku, cerita para saksi mata, siapa-siapa yang terlibat dan ter’baca’ heboh begitu. Sebagai contoh ya keyword polisi ganteng Sarinah itu tadi. Kalau masih belum tahu mau mulai dari mana, silahkan lihat di Google Trend saja. Itu tempat yang bagus buat yang suka kerja keras, hehe….
Kalau mau cepat, jangan peduli CPC, yang penting traffic dapat, CPC akan menyusul, tapi itu mungkin loh ya… Karena setahu saya, posting berisi berita begitu itu CPC Adsense-nya kecil. Kalau berhasil itu juga sudah lebih dari cukup untuk membeli obat gosok mengobati jari dan lengan yang sakit akibat mengedit banyak posting dengan cepat, hehe….
Membuat blog berbasis berita itu ide bagus?
Kalau melihat volume pencarian seputar ledakan bom di Jakarta itu segitu besarnya, apa tidak terus tergoda untuk membangun blog berita?
Terus terang saya tergoda. Cukup dengan berbekal Google Trend. Buka satu sampai lima artkel yang paling ramai. Copy sedikit di sana, sedikit di sini. Lakukan rewrite. Cari foto yang bagus. Lalu publish. Satu posting cukup paling lama 15 menit. Jadi.
Semudah itu? Ya.
Bagaimana dengan trafik-nya?
Kalau dari yang saya alami, paling tidak butuh sekitar 4 hari untuk posting cepat seperti itu bisa muncul di halaman pertama SERP. Itu kalau beruntung. Meskipun anda bisa mengatur supaya posting bisa langsung terindeks Google seketika dia si posting. Tetap saja. Persaingan-nya berat bro!
Blog berita itu berhadapan langsung dengan banyak sekali blog atau situs berita yang sudah punya nama, baik itu dihadapan Google atau pengunjung.
Membayangkan harus bersaing dengan BBC, CNN, Kompas, Republika, Liputan 6, Tempo, Detik, Antara, dan sederet ‘koran’ besar itu sudah membuat kita musti mikir ‘berapa banyak backlink yang harus saya kumpulkan untuk bisa menggeser mereka?”
Terlalu berat.
Akibatnya?
Anda bisa lihat banyak sekali situs berita kecil-kecil yang selalu menggunakan judul posting yang nyerempet bahaya, heboh, sedikit berlendir, suka banget memanfaatkan sensitivitas sara, memelintir berita, sampai – kalau perlu – membuat berita bohong alias hoax belaka.
Itu melelahkan dan membuang energi yang seharusnya dipakai lebih positif. Tidak perlu banget mencari rejeki sampai harus melakukan kebohongan publik seperti itu. Bagaimana dengan anda? Jangan lupa untuk baca juga Cara Memperbanyak Pengunjung Dengan On-Page SEO. Yang satu ini mungkin juga berguna buat anda: Cara Mencari Ide Posting Dengan Mudah.