Tahun lalu, pemerintah ikutan mempromosikan mobil murah. Istilah kerennya LGCC atau low cost green car. Dan semenjak itu, sepertinya pasar mobil di Indonesia mulai dikuasai segmen baru ini. Ada 4 pabrikan otomotif yang merilis mobil murah di pasar ini, Toyota, Daihatsu, Honda, dan Suzuki. Masing-masing dengan mobil unggulan mereka. Ok, dua bulan awal tahun ini pasar masih memberi respon positif. Waktu itu lumayan ramai perbincangan mengenai kebijakan pemerintah tentang mobil murah yang mematikan rencana mobil nasional dan mobil SMK itu, juga pengaruhnya terhadap kemacetan dan subsidi bahan bakar. Sekarang, tampaknya pasar sudah berubah. Dan Gaikindo (Gabungan Industri Otomotif Indonesia) merilis data penjualan mobil murah yang ternyata turun signifikan. Tidak sebagus ketika pertama dirilis. Padahal hanya ada jeda waktu tiga bulan saja.
Yang paling buruk dialami Honda dengan Brio Satya-nya. Bulan Maret hanya bisa menjual 425 unit. Itu penjualan total untuk semua tipe Brio loh. Kemudian ada Wagon R 2.037 unit, Ayla 4.333 unit, dan yang paling bagus penjualannya Agya dengan 6.648 unit. (sumber: Liputan 6)
Nah, untuk lebih jelasnya, seperti ini uraiannya:
1. Honda Brio Satya
Honda memang lebih dikenal di kelas menengah. Dan meskipun mengusung desain yang relatif lebih manis, dia tidak terlalu beruntung di pasaran mobil murah ini. Honda merilis tiga tipe Brio Satya. Yakni tipe A, S dan E.
Sempat mencatatkan penjualan sebesar 2.297 unit pada Januari ini, sayangnya performanya turun dalam dua bulan terakhir. Tercatat, Honda hanya mampu menjual 2.061 unit pada Februari hingga akhirnya anjlok di angka 425 unit.
2. Suzuki Wagon R
Mobil besutan Suzuki ini bisa dibilang menuai respon yang cukup tinggi di pasaran. Bahkan, Marketing and DND Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Davy J. Tuilan menuturkan perlu waktu berbulan-bulan bagi pembeli untuk bisa memiliki mobil tersebut.
Di Tanah Air, Suzuki mencoba peruntungan dengan melepas tiga tipe sekaligus, yakni GA, GL dan GX. Tipe GX sempat mendominasi penjualan. Pada Januari, Wagon R GX terjual sebanyak 1.024 unit dan naik menjadi 1.086 pada Februari. Akhirnya performa penjualan mobil turun menjadi 777 unit.
Secara keseluruhan, Suzuki harus puas kalau penjaulan mobil di segmen LCGC terpukul turun menjadi 2.037. Padahal, perusahaan berhasil menjual sebanyak 2.158 Wagon R pada bulan sebelumnya.
3. Daihatsu Ayla
Di ranah LCGC, penjualan Daihatsu Ayla menempati urutan kedua setelah Agya. Mobil ini juga hadir dengan enam tipe, D, D+, M, M AT, X dan X AT.
Pada Januari, Daihatsu membukukan penjualan Ayla sebanyak 3.774 unit, kemudian naik menjadi 4.590 pada Fabruari. Sayangnya, tren positif pada bulan sebelumnya tak berlaku di Maret. Daihatsu harus puas dengan penurunan penjualan sebesar 257 unit menjadi 4.333 unit.
4. Toyota Agya
Mendapuk titel sebagai penguasa industri roda empat dalam negeri, Agya hadir dengan varian yang lebih lengkap. Mobil tersedia dalam opsi transmisi otomatis dan manual.
Keseluruhan Toyota Agya tersedia dalam enam tipe, yakni E, G, TRD S yang masing-masing tersedia dalam dua opsi transmisi. Membukukan total penjualan sebanyak 6.522 unit dan naik menjadi 7.461 pada Februari, mobil Toyota ini juga bernasib dengan model keluaran Suzuki dan Honda yang mengalami penurunan. Menurut data yang diperoleh dari Gaikindo, penjualan Agya hanya mencapai 6.648 pada Maret.
Apa Penyebab Penurunan Penjualan Mobil Murah?
Karena dee-nesia bukan analis pasar, hanya penikmat berita otomotif saja, maka saya tidak bisa berasumsi apa-apa. Mungkin pasar sudah jenuh. Atau pasar lebih memilih mobil yang lebih mahal. Atau bisa juga pasar lebih suka menunggu ada stabilitas politik dan ekonomi setelah pemilu presiden mendatang? Bagaimana pendapat anda?