Pengalaman Upgrade Kartu Telkomsel Simpati dan Indosat ke 4G di Malang | Hari ini saya membulatkan tekad untuk mengganti simcard HP yang sudah saya pakai selama sekitar 7 tahun setelah sekian lama perang batin “ganti-enggak ganti-enggak“. HP saya sudah support 4G, tapi simcard saya dua-duanya masih 3G.
Dari dulu setiap mau upgrade-in simcard, saya selalu ogah-ogahan, yakin pasti ribet, mesti antri lama, ribet bawa ini-itu, bolak-balik kesana, dll. Apalagi saya enggak punya kendaraan pribadi, jadi kemana-mana pasti pakai jasa angkutan umum, nambah deh malesnya. Toh selama ini saya berkomunikasi atau memakai internet, 3G aman-aman saja. Tapi entah kenapa hari ini saya yakin aja gitu, hehehe….
HP sekarang kan sudah hampir semua memiliki fitur dual simcard, jadi ceritanya saya punya 2 simcard, 1 Telkomsel, 1 Indosat.
Pertama-tama berangkatlah saya ke GRAPARI untuk meng-upgrade simcard Telkomsel yang selalu saya pakai buat internetan, enak soalnya, cepet gitu.
Masuk ke gedung, wah udah kayak antri beras, ruamee banget. Saya udah lesu, alamat nunggu lama nih. Apalagi pas nunggu antrian mau ambil nomor antrian, terdengar suara panggilan via speaker, “Nomor 1103 silahkan menuju ke counter 5.” Gile, sampe seribu.
Wah bakal dapet nomor berapa ribu nih saya. Antri apa’an juga ya sampe ribuan? Ke-kepo-an saya terjawab pas bapak-bapak di depan saya semacam marah gitu ke petugasnya karena kok tidak ada pemberitahuan kalau ingin registrasi harus membawa KTP dan KK asli.
Ternyata sekian orang tadi banyak yang nomornya diblokir karena tidak mendaftarkan nomornya saat beberapa waktu lalu gencar-gencarnya Kominfo menginformasikan para pengguna selluler untuk mendaftarkan nomornya via SMS.
Waktu pendaftarannya sudah ditutup pada akhir April lalu. Untung saya sudah daftarkan semua nomor saya. FYI, buat kalian yang ingin mengurus nomor yang diblokir dan belum diregistrasikan, silahkan membawa KTP dan KK asli. Daripada bolak-balik kan ya.
Marilah kita kembali ke topik.
Begitu saya udah di depan mesin pengambilan nomor antrian, mas-mas petugasnya nanya, “Keperluannya apa, mbak?” sambil senyum. Leh uga mas-nya, hehe… Halah. Lanjut.
Saya bilang mau upgrade-in simcard ke 4G. “Bawa KTP?”, “Nomornya aktif?” Setelah jawaban saya memenuhi syarat, dia langsung ngarahin saya ke mesin di belakangnya yang dari tadi enggak saya sadari keberadaannya.
Mesinnya kayak mesin ATM gitu. Ada panduan penggunaannya di mesinnya. Sambil baca, saya nyambi matiin HP mau nglepasin simcard Telkomsel yang mau saya upgrade. Pikir saya, simcard-nya pasti dituker gitu. Pas udah mau mreteli HP, mata saya sampai pada tulisan “Masukan kode OTP” saya mikir, kalau kodenya pasti dikirim via SMS yang berarti nomornya mesti aktif. Saya langsung inget mas-nya tadi nanya, “Nomornya aktif?” Hehe…. Silly.
Saya menyalakan lagi HP saya dan mulai mengikuti clue yang tertulis. Berikut tata caranya,
- Pencet tulisan “Mulai” di layar sentuhnya.
- Masukkan nomor Telkomsel yang akan diupgrade. Pencet tulisan “Kirim Kode OTP”. Kemudian saya menerima SMS berisikan kode OTP sebanyak 4 digit di nomor tadi.
- Masukkan kode OTP-nya. Kodenya hanya berlaku selama 3 menit, jadi enggak bisa ditinggal tidur deh, hehee. Lalu pencet “Konfirmasi”. Kode ini berlaku sebagai password, karena OTP tuh kependekannya One Time Password. Jadi semacam log in ke akun pribadi Telkomsel kita.
- Setelah itu akan muncul beberapa menu pilihan. Kita tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan. Saya memilih “Penggatian Kartu” dan selanjutnya memilih “Upgrade 4G”.
- Kemudian muncul permintaan kode verifikasi. Kode ini akan dikirimkan lagi ke nomor kita. Kode yang kedua ini berfungsi untuk mengkonfirmasi apa benar kita akan melakukan perubahan ini.
- Kode yang kita terima via sms tadi, silahkan diketikkan pada kolom yang tersedia. Pencet “Konfirmasi”.
- Lalu saya diminta meletakkan KTP (harus e-KTP lho ya) di atas scanner yang seukuran di samping keyboard-nya. Begitu proses scanning selesai, tunggu. Enggak sampai 1 menit, terdengar suara “klotak” di bagian bawah mesin.
- Setelah itu, pencet tombol “Sign out” di pojok kanan atas.
Selesai sudah. Saya ambil deh kartu saya di bagian bawah mesin. Udah kayak mesin minuman, cuma kalau ini punya keamanan berlapis dan yang keluar bukan minuman.
Saya berasa ndeso gitu, ngambil-nya riang banget sambil bilang “wahhh keren” Mas-nya senyum-senyum lagi. Pasti kasian sama ke-ndeso-an saya tadi. Hahaa. Biarlah. Tetapi saya senang.
Langsung saya pasang simcard baru saya, begitu HP nyala, saya hanya menunggu selama 1 menit, nomor Telkomsel saya sudah aktif kembali dengan tulisan 4G bertengger di atas signal bar. Enggak lama setelah itu ada SMS masuk dari Telkomsel.
SMS-nya bilang kalau saya mendapat tambahan kuota 4G sebanyak 5 GB yang berlaku selama 30 hari. Makin lengkap sudah kebahagiaan saya. Runtuh juga semua anggapan saya selama ini. Ternyata cepet banget prosesnya, dapet bonusan pula. Saya berada di GRAPARI tidak sampai 10 menit loh.
Kemudahan yang saya dapatkan di GRAPARI membuat saya semakin yakin untuk meng-upgrade juga nomor Indosat saya. Sekalian gitu maksudnya. Berangkatlah saya langsung menuju Gallery Indosat. Begitu saya masuk gedungnya, saya langsung celingak-celinguk mencari mesin seperti di GRAPARI tadi, tetapi ternyata nihil.
Saya menuju ke mbak-mbak di sebelah mesin nomor antrian. Saya menyampaikan keperluan saya, dan langsung diberi nomor antrian.
Benar saja, Indosat masih belum secanggih Telkomsel dalam hal penyediaan mesin cetak simcard. Saya dapat nomor antrian 180, dan yang sedang dilayani adalah antrian nomor 165. Cuma nunggu 15 antrian dengan 6 counter, tidak masalah.
Saya duduk di kursi empuk dengan ruangan ber-AC, jadi saya betah-betah saja menunggu giliran sampai tiba-tiba nomor saya sudah disebut.
Saya menuju ke counter 7. Begitu saya menyampaikan keperluan saya, mas-masnya menanyakan berapa nomor HP saya. Ih, mas-nya genit. Eh, bukan ya, hehee. Saya pun menyebutkan nomor Indosat yang mau saya upgrade. Kemudian mas-nya juga meminta KTP saya untuk mencocokan data. Setelah KTP dikembalikan, saya melihat mas tadi mengeluarkan simcard baru, dan memasukkan nomor barcode yang tercantum pada simcard itu.
Setelah itu mas-nya bilang, “Satu jam lagi ya nomornya diaktifkan. Di SIM 1, SIM 2-nya dikosongkan dulu ya.” Saya iya-iya saja, karena prosesnya cepat juga. Walau tidak se-instant Telkomsel, tapi boleh juga.
Sampai di rumah, mungkin hanya 20 menit setelah saya dari Gallery Indosat, saya melihat nomor Indosat saya tidak ada jaringan di HP saya. Langsung saya ganti dengan simcard yang baru di SIM 1 dan mengosongkan dulu SIM 2.
Begitu HP saya menyala lagi, beberapa menit kemudian ada notifikasi bahwa aktifasi berhasil dan diminta untuk me-restart HP. Saya pasang kembali, all brand new simcards. Ciehh. Semua aktif dengan gelar 4G. Saya bahagia. Haha….
Sekian pengalaman saya. Semoga berfaedah untuk teman-teman yang sayang nomor lamanya dan belum 4G supaya termotivasi melakukan upgrade. Ditulis oleh: Esti Sekar Arum Kinasih.