Pertama kali melintas ruas tol Gempol-Pandaan kemarin. Kesan pertama: bagus. Minimal ada yang baru di perjalanan dari Malang ke Surabaya dan sebaliknya. Selama ini saya cuman tahu ada rencana pembangunan ruas jalan tol Malang – Pandaan.
Agak kurang update berita regional wilayah saya sendiri, hehe… Tidak terlalu minat juga untuk cari tahu. Maklum, saya kurang suka jalan-jalan, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja.
hNah, kemarin itu ada saudara di Surabaya yang meninggal, jadi ada alasan untuk keluar kota dan mencoba ruas tol Gempol-Pandaan ini untuk pertama kalinya. Mumpung masih gress baru saja dibuka seminggu yang lalu. Seminggu lalu itu tarif ruas tol Gempol-Pandaan hanya 3 ribu rupiah. Biasa, harga promo. Kemarin kami bayar Rp. 13.000,00.
Kesan pertama: bagus. Karena yang pakai ruas tol baru ini sangat sedikit, jadi berasa ini jalan milik kami sendiri. Lengang dan sepi. Sampai kami merasa aneh.
Di beberapa track lurus, Avansa yang dikemudikan bapak bisa sampai kecepatan 120 km/jam dengan tenang. Itu di jalur Pandaan-Gempol. Pada waktu pulang agak tidak leluasa sampai kecepatan segitu, maklum, ada tambahan penumpang. Dan lagi sudah pulang, jadi godaan untuk memacu kendaraan sampai penuh juga tidak kami tanggapi.
Di beberapa ruas, terasa jalan tol ini bergelombang. Tidak terlalu nyaman untuk kecepatan diatas 80 km/jam. Mungkin karena material beton tanpa lapisan aspal.
Terasa banget bedanya dengan jalan aspal yang terasa lebih empuk.
Sayangnya, hanya sedikit sekali bagian jalan tol ini yang memakai aspal, hanya ketika melewati jalan yang bertingkat. Lainnya hanya beton. Meski setahu saya beberapa jalan tol memang hanya memakai beton tanpa lapisan aspal, tapi jujur saja, saya berharap ruas tol Gempol-Pandaan ini nantinya akan diberi lapisan aspal keseluruhan.
Di sisi selatan, sebelum kemudian ada putaran untuk keluar di gerbang Pandaan, terlihat kalau jalan tol ini masih akan berlanjut ke selatan. Semoga cepat nyampai Malang, hehe… Dengan begitu, waktu tempuh Malang-Surabaya akan bisa lebih cepat lagi. Kalau sudah begitu, akan ada banyak pihak yang senang. Terutama pengguna rute tersebut. Yang mungkin tidak terlalu senang adalah mereka yang tinggal di daerah antara. Jadi semacam blank spot begitu.