Ini kabar buruk, buat saya dan juga penyuka Sony dengan anggaran cekak. Setelah resmi berpisah dari Ericsson dengan membeli seluruh saham Ericsson beberapa waktu lalu, Sony yang membentuk brand baru bernama Sony Mobile Communication ini memutuskan untuk tidak lagi membuat ponsel murah. Padahal tidak semua pecinta Sony itu punya anggaran lebih untuk beli atau ganti ponsel baru kan?
Fokus Sony sekarang ini adalah pada smartphone. Ponsel murah kelas entry level akhirnya tidak lagi menjadi prioritas. Tidak jelas alasan sebenarnya dari Sony atas langkah tidak memihak kaum miskin papa ini, wkwkwk…. Kemungkinannya adalah untuk membangun brand image yang baru dan membidik konsumen pasar premium.
Bagaimana dengan Android? Hmmm, sampai beberapa waktu ke depan, Sony masih akan memakai Android sebagai OS utama dari jajaran smartphone keluaran berikutnya. Kalau Symbian, nasibnya tidak jelas, apakah Sony masih akan melanjutkan proyek ini bersama dengan Nokia. Windows Phone sepertinya lebih menarik untuk dikembangkan.
Mulai 13 April ini, Sony S resmi diluncurkan di Indonesia. Inilah smartphone Android Xperia pertama di bawah merek dagang Sony. Baca Harga dan Spesifikasi Sony Xperia S.
Sony tak hanya menjual perangkat, namun juga menjual konektivitas. Memang, smartphone keluarga Xperia telah dibekali dengan jaringan nirkabel DLNA, yang membuat konten dalam smartphone bisa dihubungkan ke perangkat berlayar lain yang juga dilengkapi DLNA, seperti televisi, tablet dan notebook. Konektivitas ke semua perangkat berlayar itu disebut Sony sebagai Strategi Empat Layar (Four Screen Strategy).