Template Responsive vs Statis | Pertanyaan ini cukup rumit dijawab. Karena ternyata hasilnya bisa beda-beda untuk setiap niche blog yang memakainya. Saya sendiri berkali-kali mencoba dan hasilnya berbeda untuk setiap blog. Jadi, sebenarnya kita sendiri yang harus berani mengorbankan potensi earning Adsense selama beberapa hari – minimal 3 hari – untuk mencoba kesaktian dari template blogger yang sudah kita incar.
Di blog utama yang selama ini earning Adsense-nya paling besar, saya tidak terlalu berani main-main gonta-ganti template. Baru jika sesudah mencobanya di blog lain yang relatif lebih ‘sepi’ selama setidaknya satu atau dua minggu dan hasilnya lumayan dari sisi CTR dan CPC, saya akan pasang itu template.
Dari yang saya alami, bisa jadi sangat berbeda dari pengalaman anda, template responsive ternyata kurang bagus untuk meningkatkan penghasilan dari Adsense. Ini agak aneh. Mengingat Google sendiri sangat menyarankan kita memakai template yang responsive.
Harapannya jelas, karena trend pengunjung yang semakin hari semakin banyak memakai smartphone untuk mengakses internet. Dan faktanya memang begitu. Di hampir semua blog yang saya kelola, perbandingan jumlah visitor desktop dengan mobile bisa sampai 40:60. Karena jumlahnya yang lebih besar, maka wajar jika kita diajak berpikir ‘mobile first’. Yang artinya membuat pengunjung yang datang via desktop menjadi prioritas nomor 2.
Saya tidak berani, atau belum-lah, untuk menggunakan template responsive di semua blog tersebut. Selama ini yang saya alami adalah CTR pengunjung mobile rendah. CPC-nya juga rendah. Sehingga, meskipun mereka secara statistik jauh lebih besar dari pengunjung desktop, total hasil earning Adsense yang didapat cenderung sedikit.
Sementara pada blog saya yang memakai template statis, ternyata CPC dan CTR-nya relatif lebih tinggi. Padahal blog tersebut gado-gado alias tidak spesifik membahas topik tertentu. Biasanya blog gado-gado itu sangat sulit untuk mendapatkan iklan Adsense dengan nilai CPC yang agak tinggi. Terlebih ketika ini blog berbahasa Indonesia.
Sementara ini, saya masih percaya, template blog statis lebih bagus dari pada yang template responsive untuk earning Adsense yang lebih tinggi. Setidaknya sampai saya menemukan template responsive dengan high CTR untuk Adsense.
Jika anda punya pengalaman yang sama atau berbeda dengan saya, silahkan disharingkan di sini ya…. Dan semoga kita bisa saling membantu meningkatkan earning Adsense dari blog yang kita bangun. Jangan lupa baca juga Cara Melakukan Keyword Research Untuk Penghasilan Adsense Yang Lebih Tinggi.