Jika anda penasaran dengan film The Blair Witch Project dan ingin segera mengetahui sinopsis jalan ceritanya, silahkan lanjut baca selengkapnya. Tapi kalau anda ingin ‘mengalami’ sendiri kengerian dan kejutan-kejutan dari film yang dirilis pada 1999 lalu ini, ya mbaca-nya sambil lalu saja. Asal tahu jalan cerita The Blair Witch Project saja.
dee-nesia sebenarnya bukan penyuka film bergenre horor begini. Tetapi karena film The Blair Witch Project ini menjadi salah satu pioner film yang mengambil gaya bercerita yang mengandalkan tampilan macam raw footage, jadinya agak tertarik.
Tampilan macam raw footage ini kemudian dipakai lagi dalam film Paranormal Activity, As Above So Below, dan juga Cloverfield. Saya nonton Cloverfield, tapi tidak yang Paranormal Activity. Takut….
Sepanjang nonton film ini, dee-nesia berusaha fokus dengan footage-nya, bukan cerita-nya, supaya tidak terlalu ngeri. Melihat luka dan darah di film perang itu rasanya biasa saja, eh… kog di film horor terasa beda banget.
Sinopsis The Blair Witch Project
Pada bulan Oktober 1994, tiga orang mahasiswa jurusan film, Heather, Mike, dan Josh bersiap memroduksi sebuah film dokumenter mengenai legenda lokal Blair Witch. Mereka pergi ke Burkittsvile, Maryland dan melakukan interview dengan penduduk lokal mengenai legenda tersebut.
Dari para penduduk setempat itu, mereka bertiga mendapatkan cerita tentang Rustin Parr, seorang hermit yang tinggal di dalam hutan dan menculik 7 anak-anak pada tahun 1940an. Diperkirakan Rustin Parr membunuh mereka sebagai bagian dari ritual sihir.
Setelah bermalam di sebuah motel, para mahasiswa ini menjelajahi hutan di bagian utara Burkittsville untuk mencari tahu lebih banyak tentang legenda ini.
Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan dua orang nelayan. Salah satu dari mereka memperingatkan bahwa hutan itu angker. Nelayan itu juga menceritakan tentang seorang gadis bernama Robin Weaver, yang hilang pada tahun 1888. Ketika dia kembali tiga hari kemudian, dia berbicara tentang ‘perempuan tua yang kakinya tidak pernah menyentuh tanah.’
Nelayan yang satunya, meragukan kebenaran cerita itu.
Para mahasiswa ini kemudian meneruskan perjalanan mendaki ke Coffin Rock, dimana ada lima orang ditemukan mati terbunuh dalam sebuah ritual mistis pada abad ke 19. Mayat mereka hilang.
Mereka bertiga mendirikan tenda untuk bermalam.
Keesokan harinya, mereka meneruskan masuk lebih jauh ke dalam hutan dan menemukan kuburan tua dengan tujuh nisan kecil. Mereka memutuskan untuk bermalam di situ.
Malam itu, mereka mendengar suara ranting-ranting terlecut dari segala arah, mereka menganggap itu hanya suara binatang atau penduduk lokal.
Hari berikutnya, mereka mencoba kembali ke mobil tetapi tidak bisa menemukannya sebelum malam, merekapun harus bermalam dalam tenda lagi. Malam itu, mereka kembali mendengar suara ranting pohon bergerak, tetapi tidak jelas suara itu berasal darimana.
Paginya, mereka menemukan tiga buah nisan dari batu yang ditumpuk disekitar tenda. Ini membuat mereka sedikit ketakutan. Kemudian Heather baru menyadari kalau peta miliknya hilang. Mike mengaku kalau telah menendangnya ke dalam sebuah sungai kecil sehari sebelumnya karena merasa frustasi. Ini membuat Heather dan Josh menyerangnya.
Mereka sadar telah tersesat dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke arah selatan menggunakan kompas milik Mike sebagai panduan. Kemudian di suatu tempat mereka menemukan beberapa bentuk-bentuk seperti manusia yang dibuat dari pepohonan.
Malam harinya, mereka kembali mendengar suara ranting yang bergerak, ditambah dengan suara anak-anak yang tertawa berselang-seling. Setelah tenda mereka seperti digoyang-goyang, mereka bertiga lari dan bersembunyi dalam hutan sampai pagi menjelang.
Ketika kembali ke tenda, mereka menemukan barang bawaan mereka telah tercerai-berai, peralatan Josh tertutup dengan sesuatu mirip lendir slime.
Mereka kembali meneruskan perjalanan. Ketika melewati sebatang kayu yang melintangi sungai, mereka tersadar telah berjalan memutar saja dan bukan lurus ke arah selatan seperti yang mereka rencanakan sebelumnya.
Dan sekali lagi mereka harus mendirikan tenda untuk bermalam.
Josh merasa terlalu lelah untuk tetap memegang kamera, dan meminta Heather untuk menggantikannya.
Keesokan harinya, Josh menghilang. Setelah lama mencari, Heather dan Mike tetap tidak menemukan Josh sebelum kemudian perlahan meneruskan perjalanan.
Pada malam harinya, mereka mendengar suara Josh berteriak kesakitan tapi tidak bisa memperkirakan tempat dimana Josh berada. Mike dan Heather sepakat bahwa suara Josh itu dibuat oleh penyihir untuk membuat mereka keluar dari tenda.
baca juga: Sinopsis Film The Forest: Misteri Hutan Aokighara Yang Menyeramkan.
Keesokan harinya, Heather menemukan ranting-ranting yang terbungkus dengan baju Josh. Ketika dia menelusurinya, dia menemukan sobekan baju Josh, giginya, rambut, dan juga lidahnya.
Meskipun sangat terpukul dengan apa yang dilihatnya, Heather memutuskan untuk tidak menceritakannya pada Mike. Malam itu, Heather merekam dirinya sendiri untuk meminta maaf pada keluarganya, dan juga keluarga Mike dan Josh, dia merasa bertanggungjawab atas semua yang terjadi pada apapun yang terjadi pada mereka.
Pada bagian terakhir, Mike dan Heather kembali mendengar suara Josh menangis meminta tolong. Mereka berusaha mencari dan mengikuti arah dari suara itu ke arah sebuah rumah kosong dengan simbol-simbol setan dan bekas darah dari telapak tangan anak-anak di temboknya.
Mike berlari ke lantai atas diikuti oleh Heather.
Tiba-tiba Mike berkata bahwa dia mendengar suara Josh di basement. Dia berlari turun ke basement, sementara Heather berusaha mengejar dibelakangnya.
Ketika sampai di basement, sesuatu yang terlihat menyerang Mike. Kamera Mike terjatuh, dan gelap.
Heather kemudian sampai di basement sambil berteriak ketika kameranya menampakkan Mike menghadap ke pojok ruangan. Tiba-tiba sesuatu menyerangnya, kamera Heather terjatuh, dan sama seperti sebelumnya, gelap dan footage selesai.