Sudah mencoba Ubuntu 9.04 Jaunty Jackalope? Apa kesan anda? Bagi saya kesederhanaan menjadi daya tarik tersendiri. Logo Ubuntu di kanan bawah itu juga menurut saya bagus sekali. Tapi memang mungkin kalau dipilihkan warna yang lebih cerah bisa jadi lebih baik. Pilihan warna hitam kecokelatan memang jadi berkesan ‘gloomy’-gelap-sangar-menakutkan. Tidak salah kan kalau saya menjuluki Ubuntu 9.04 ini sebagai “Kesatria Kegelapan.” Pengembang Ubuntu sepertinya tidak berniat meninggalkan warna cokelat yang sedari dulu dipakai.
Diantara sekian banyak sanjungan dan pujian terhadap Ubuntu 9.04 “Jaunty Jackalope” ada beberapa hal yang rupanya mengganggu. Dari beberapa forum yang sempat saya kunjungi saya menyimpulkan bahwa pilihan warna yang dipakai pengembang Ubuntu 9.04 ini yang paling banyak di komentari. Coba perhatikan screen shoot berikut:
Beberapa orang menyatakan bahwa terlalu minimalisnya halaman login yang cuman menampilkan ‘Username’ dan ‘Options’ itu akan membuat pemakai pemula lari memilih OS yang lain. Mengingat kebanyakan orang lebih suka meng-klik username-nya kemudian tinggal mengetikkan password.
Kebanyakan dari teman-teman yang pernah saya ‘paksa’ mencicipi Ubuntu masih beranggapan bahwa Ubuntu susah dipakai alias rumit. Mungkin ketika nanti menjadi sangat sulit untuk mencari bajakannya Windows baru orang secara sukarela akan beralih penuh ke Linux. Jujur saja, keharusan untuk ‘stay connected’ dengan internet juga menjadi salah satu kesulitan, terutama bagi kita yang di Indonesia.
Pemakai pemula memang butuh agak dirayu, bisa dengan tampilan yang lebih ‘ramah’ buat mereka. Juga dengan menyesuaikan kebiasaan mereka untuk ‘hanya’ klik sana – klik sini untuk mengoperasikan komputernya. Butuh waktu kiranya bagi mereka untuk mengetahui kesaktian dari si Kesatria Kegelapan.
Saya mohon dukungan juga atas keikutsertaan saya dalam Kontes SEO dbs-pulsa.com Agen Pulsa Elektronik, mohon kunjungi saya di sini. Terima kasih banyak ya …