CV Lamaran Kerja Yang Bagus Supaya Kamu Diterima Kerja

CV yang bagus untuk melamar kerja itu yang bagaimana sih? Sudah niat banget menulis surat lamaran lengkap dengan CV atau curriculum vitae yang lengkap, eh…, jangankan diterima, dipanggil interview saja tidak. Kira-kira kenapa ya?

Belum lagi ketika ada teman yang bercerita sudah diterima kerja, padahal Anda tahu surat lamaran dan CV-nya biasa saja, tidak lebih bagus dari yang Anda buat.

Atau yang lebih nyesek, berdua melamar kerja ke tempat yang sama, Anda yang membuatkan surat lamaran plus CV-nya, eh, teman Anda diterima, Anda dipanggil interview saja tidak.

Selain membuat penasaran, ini juga bisa menimbulkan gejala sesak nafas, keringat dingin, dan tidak enak makan.

baca juga: Serius Nekat Ganti Pekerjaan Saat Pandemi Begini? Ikuti 6 Tips Ini!!!

Sebelum kita lanjutkan, ada baiknya kita pahami dahulu bagaimana proses rekrutmen dilakukan – tentu ini kita anggap terjadi pada proses rekrutmen yang normal – standar – baik-baik saja – tanpa pengaruh orang dalam loh ya…. Kalau yang itu, beda cerita.

CV Yang Bagus Untuk Melamar Kerja

Apa yang dilihat oleh HRD?

Ketika ada posisi yang kosong, maka perusahaan akan mulai melakukan rekrutmen dan seleksi.

Pertama, mereka akan mengumumkan bahwa ada posisi yang sedang kosong dan membutuhkan karyawan dengan spesifikasi tertentu.

Pengumuman-nya sendiri bisa melalui beberapa tempat. Bisa melalui situs pencari kerja, job fair, kanal medsos dan situs website perusahaan sendiri, atau kadang ada juga yang pakai cara jadul – nyebar brosur.

baca juga: Tips Bagi Para Fresh Graduate untuk Mendapatkan Pekerjaan Pertama

Baru kemudian mereka akan menjalankan proses seleksi dari surat lamaran kerja dan CV yang masuk. Kalau jumlahnya hanya beberapa, maka proses seleksi CV ini cukup cepat. Dalam hitungan hari atau bahkan jam, para pelamar biasanya sudah bisa mendapatkan kejelasan perihal status lamaran pekerjaan yang mereka kirimkan.

hNah, kalau jumlah CV yang masuk sampai ribuan, maka HRD atau perwakilan-nya akan menerapkan beberapa kriteria khusus saja untuk memudahkan mereka memilah CV.

Kemungkinannya kriteria yang mereka tentukan bisa macam-macam. Yang cukup sering adalah HRD mencari pelamar yang berasal dari jurusan tertentu.

Tetapi yang lebih sering lagi adalah HRD fokus pada pengalaman kerja pelamar. Jika pelamar memiliki pengalaman kerja yang berhubungan dengan posisi pekerjaan yang tersedia, maka dia akan lolos ke tahap selanjutnya. Soal jurusan sekolah atau kuliah bisa jadi akan menjadi bahan pertanyaan pada waktu interview, jadi bukan masalah.

Bagi Anda yang masih minim pengalaman kerja karena statusnya barusan lulus sekolah atau kuliah, jangan khawatir. Anda masih bisa menyertakan pengalaman Anda bekerja selama magang.

Jangan ragu untuk menyebutkan tanggung jawab yang diberikan pada Anda pada waktu magang, sekalipun itu tanggung jawab yang kecil.

Belajar dari apa yang dicari HRD saat memilah dan memilih surat lamaran kerja dan CV diatas, kiranya kita bisa menemukan beberapa kriteria CV lamaran pekerjaan yang bagus itu yang bagaimana.

baca juga: Foto Untuk CV dan Lamaran Kerja; Harus Seperti Apa?

Tips Membuat CV yang Bagus

  • desain CV tidak terlalu berpengaruh
  • gunakan numbering dan bulleting point
  • rating skill itu tidak ada gunanya
  • tuliskan informasi pribadi seperlunya
  • pengalaman kerja adalah yang terpenting

Desain CV itu tidak terlalu penting

Sejak beberapa tahun terakhir ini, mulai populer desain CV atau curriculum vitae yang secara visual sangat kuat. Meskipun jika Anda tidak memiliki latar belakang dunia grafis yang cukup, Anda juga bisa membuat CV dengan desain yang standout dengan relatif mudah. Cukup dengan mengandalkan template (baik gratis maupun berbayar) yang tersedia di hampir semua aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word dan Google Docs.

Banyak aplikasi berbasis Android dan iOS yang juga memberi fitur pembuatan CV dengan sangat-sangat mudah. Template yang mereka berikan juga luar biasa buanyak dan hampir semua bagus-bagus.

Masalahnya, cukup banyak template yang pilihan warna dan layoutnya justru membuat “Anda tidak terlihat” – HRD malah fokus pada templatenya sampai lupa kalau ada Anda sebagai “isi” dari CV yang mereka baca.

Yang sebaiknya Anda lakukan adalah menggunakan layout (atau template) yang simple, sederhana, tidak terlalu banyak elemen warna dan ilustrasi.

Sebagus apapun desain CV Anda, masih akan tetap kalah dengan pelamar yang memiliki pengalaman kerja yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan saat itu.

baca juga: Bingung Bikin Desain CV Yang Bagus? Pakai Canva Saja!

Keterbacaan itu lebih penting

Desain CV yang berlebihan tidak jarang malah menenggelamkan pengirimnya. Itu sebabnya, akan lebih baik jika Anda menggunakan layout atau template yang sederhana.

Gunakan template yang memaksimalkan penggunaan numbering dan bulleting untuk memberi highlight pada achievement yang sudah pernah Anda raih.

Perhatikan juga pemilihan font untuk CV Anda. Jika Anda menggunakan template, sebaiknya jangan ubah-ubah lagi font yang digunakan. Rata-rata mereka sudah OK.

Kalau Anda menyusun sendiri CV Anda, hindari menggunakan font bergaya script setinggi apapun Anda ingin memberi sentuhan artistik padanya. Jangan pula memakai Comic Sans meskipun Anda sangat ingin menunjukkan bahwa Anda orang yang ceria. Hindari menambahkan ornamen dan ilustrasi yang berlebihan di sini.

Jika informasi yang Anda berikan bisa disajikan dengan struktur yang baik dan bisa terbaca dengan cepat – maka itu sudah cukup.

baca juga: Seleksi Karyawan PT Pegadaian; Ini Yang Harus Anda Siapkan!

Rating Skill itu jadi bahan guyonan

Anggaplah rating skill Photoshop Anda yang rata kanan itu benar adanya, maka hanya akan ada sedikit perusahaan yang mampu membayar Anda.

Jangan sampai Anda berkata “saya sendiri” untuk memberi jawaban atas pertanyaan “Siapa yang memberi rating skill Anda ini?” yang kemungkinan besar akan ditanyakan pada saat interview – yang sayangnya ditanyakan bukan untuk benar-benar mengetahui seberapa bagus skill Anda, tetapi hanya untuk memberi hiburan pada mereka.

Daripada menunjukkan skill berupa rating, akan lebih bagus jika Anda bisa menunjukkan portofolio karya desain menggunakan Photoshop. Atau kalau semisal skill Anda di bidang komunikasi, jangan ragu untuk menunjukkan bahwa Anda pernah terpaksa menjadi negosiator pada kasus penyanderaan, hehe….

Intinya, daripada pakai rating, tunjukkan skill Anda dengan menuliskan pencapaian pada pengalaman kerja Anda yang sebelumnya.

“Saya hanya pernah magang.”

Sama saja, Anda tentu pernah diberi tugas dimana Anda harus menjadi sangat dominan untuk mengerjakannya. Pengalaman seperti itu bisa menjadi bahan pertimbangan HRD untuk memilih kamu menjadi kandidat.

Tuliskan informasi pribadi seperlunya

Orang-orang yang akan membuka dan membaca CV Anda tidak punya waktu yang panjang. Mereka perlu bekerja dengan taktis dan efisien. Sehingga tidak ada gunanya memusingkan mereka dengan memberi detail yang tidak perlu – tidak berhubungan dengan posisi yang Anda lamar.

Beri fokus lebih pada pengalaman kerja

Pengalaman Anda pada pekerjaan sebelumnya akan menjadi pertimbangan utama bagi HRD perusahaan yang Anda lamar untuk memberi Anda kesempatan maju ke tahap selanjutnya atau tidak.

Ini artinya jurusan sekolah atau kuliah malah bisa menjadi pertimbangan kedua atau ketiga, alias bukan pertimbangan utama.

Sedangkan faktor terbesar yang sangat menentukan apakah Anda akan lolos atau tidak adalah kesesuaian spesifikasi Anda dengan spesifikasi skill dan kemampuan yang dibutuhkan oleh posisi yang Anda incar.

Takaran kesesuaian ini tidak sama pada semua perusahaan. Ada yang maunya sangat presisi, ada juga yang memberi rentang deviasi yang rada longgar. Ada yang kalau tidak sesuai ya langsung di cut, ada juga yang HRD-nya mau mengarahkan Anda untuk menempati posisi yang tidak Anda lamar, karena dia menganggap Anda memiliki kompetensi yang cukup pada posisi yang lain itu.

Itulah mengapa Anda perlu memberi perhatian lebih pada sisi pengalaman dan pencapaian ini. Inilah tempat Anda menunjukkan bahwa Anda benar-benar bisa bekerja, bukan sekadar angka di transkrip nilai atau skill rating yang Anda tentukan sendiri.

Bagaimana? Apakah Anda sudah cukup yakin dengan bagaimana Anda membuat CV untuk melamar kerja berikutnya?

Jangan ragu untuk menambahkan atau memberi koreksi jika ada yang kurang pas dengan berkomentar. Silahkan bagikan ke teman-teman Anda yang masih belum mendapatkan pekerjaan jika menurut Anda tulisan ini ada benarnya. Kalau tidak? Ya, diabaikan saja juga boleh….

tertarik dengan teknologi, gadget, internet, astronomi, anthropologi, sedikit politik, pendidikan, dan bisnis online

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Index