Kapal Selam Indonesia | Tahukah anda berapa jumlah kapal selam yang dimiliki Indonesia? Apa saja nama kapal selam kita itu? Seperti apa spesifikasinya? Coba kita cari tahu dulu. Indonesia yang dikenal sebagai negara maritim tentu harus memiliki kapal selam.
Jawaban atas pertanyaan berapa jumlah kapal selam Indonesia saat ini (Maret 2013) ternyata bisa membuat kita sebagai rakyat biasa merasa miris. Apalagi setelah tahu seperti apa kapal selam Indonesia itu.
Ada posting menarik tentang jumlah kapal selam kita, yang saya copy dari Jakarta Greater seperti ini:
Saya kembali mengejar: “Sebagai teman saja, berapa sebenarnya jumlah kapal selam kita”, ujar saya agak ngotot.
Dia terdiam sebentar…, lalu bicara: “ini rahasia ya…!”.
“Iya”, ucap saya, tak sabar ingin mengetahui jumlah pastinya.
Dia pun akhirnya angkat bicara: “Jumlah kapal selam kita dua”, ujarnya.
“Yahhh”, saya langsung menghela napas. (Di dalam hati saya berkata, kalau itu sih semua orang sudah tahu: KRI Cakra dan Nanggala).
Jadi ternyata Indonesia hanya memiliki dua kapal selam untuk menjaga lautan kita yang luas itu. Ok, meskipun cuman dua dan bikin deg-deg-an, ada baiknya kalau kita mencoba mengenal mereka.
Sekilas tentang KRI Cakra (401) dan KRI Nanggala (402) sumber: Wikipedia
Kedua kapal ini berjenis sama, dipesan pada tahun 1977, dan mulai bertugas menjaga perairan Indonesai mulai tahun 1981. Kapal selam tipe ini dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, Jerman pada 1981. Bertipe 209/1300 dan sangat populer digunakan oleh angkatan laut dari berbagai negara.
KRI Cakra dan Nanggala menggunakan nama yang diambil dari nama senjata dalam dunia pewayangan, sama dengan nama-nama kapal laut kita.
Sistem Penggerak
Tenaga digerakan oleh motor listrik Siemens jenis low-speed disalurkan langsung (tanpa gear pengurang putaran) melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal. Total daya yang dikirim adalah 5000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik datang dari baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25% dari berat kapal, baterai dibuat oleh Varta (low power) dan Hagen (Hi-power). Tenaga batere diisi oleh generator yang diputar 4 buah mesin diesel MTU jenis supercharged.
Data teknis
KRI Cakra dan Nanggala memiliki berat selam 1,395 ton. Dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Ditenagai oleh mesin diesel elektrik, 4 diesel, 1 shaft menghasilkan 4,600 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot. Diawaki oleh 34 pelaut.
Persenjataan
Senjata terdiri dari 14 buah terpedo buatan AEG, diincar melalui periskop buatan Zeiss yang diletakan di samping snorkel bikinan Maschinenbau Gabler. Sebagai bagian dari armada pemukul KRI Cakra dipersenjatai 14 buah torpedo 21 inci dalam 8 tabung.
Sensor dan elektronis
KRI Cakra dan Nanggala mempunyai sonar dari jenis CSU-3-2 suite.
KRI Cakra (401)
KRI Nanggala (402)
KRI Nanggala (402) yang sekarang masih bertugas, sebenarnya adalah kapal selam Indonesia kedua yang memakai nama “Nanggala”. Kapal pertama merupakan salah satu dari 12 kapal selam kelas Tjakra buatan Rusia (kelas Whiskey) yang di-scrap tahun 1970-an.
KRI Nanggala 402 pertama itu pernah terlibat dalam pertempuran perebutan Irian Barat. KRI Nanggala 402, waktu itu dikomandani oleh Komodor Laut Manambai Abdulkadir, yang juga diserahi amanat menjadi Komandan Komando Gugus Kapal Selam. Dalam perjalanan sejarah, Manambai Abdulkadir, mencapai puncak karir di TNI Angkatan Laut, sebagai Deputy Kepala Staf TNI Angkatan Laut (DEKASAL) dengan pangkat Laksamana Madya TNI, dan kemudian ditugaskan sebagai Duta Besar Berkuasa Penuh Pemerintah Indonesia untuk Tanzania (1974-1978).
Hmmm, bagaimana? Miris to? Kapal selam kita ternyata cuman 2. Itupun sudah uzur bertugas sejak 1981. Tapi jangan kecil hati dulu. Kabar-kabarnya kita sudah teken kontrak untuk membeli kapal selam baru kelas Kilo dari Rusia. Kabar-kabarnya juga November 2013 nanti, sudah bisa melaut di Indonesia.