HP yang kameranya bagus? Banyak. Dan saking banyaknya itu, kita bisa pusing memilih mana HP yang kameranya benar-benar bagus dan juga sesuai dengan kebutuhan kita.
Seperti misalnya soal HP apa yang kameranya bagus untuk bikin status WA atau story IG dan Facebook.
Kemudian,
Merk HP yang kameranya bagus untuk selfie.
Ada lagi yang lebih spesifik,
HP yang kamera depannya ga’ burik untuk video call via WA.
Belum lagi, ada juga yang secara khusus mencari HP yang punya fitur beautification paling bagus.
Tapi mohon maaf sebelumnya, hampir semua dari ‘kebutuhan’ tadi – rata-rata dikesampingkan oleh mereka yang secara serius ingin menggunakan kamera HP sebagai alat untuk menyalurkan hobi fotografi mereka.
Kriteria HP yang kameranya bagus buat mereka menjadi sangat berbeda.
Rata-rata kriteria mereka untuk sebuah smartphone yang kameranya bagus itu menjadi seperti ini:
- ada mode manual atau pro yang beneran – bukan sekadar gimmick
- shutter speed bisa lebih dari 16 detik (32 detik lebih baik)
- ada pengaturan manual focus
- dynamic range yang luas
- ada OIS dan EIS yang bagus
- ada gyro sensor
- punya lensa zoom
- punya lensa wide
- bisa menyimpan format RAW
- mendukung camera api 2 secara penuh.
Bagi pengguna kebanyakan sih, tidak sampai seperti itu ya….
Rata-rata sudah merasa cukup jika kamera smartphone bisa menghasilkan foto yang enak dilihat mata, tajam sekaligus halus di tempat-tempat yang diperlukan, dan tanpa perlu pengaturan yang rumit.
Intinya smartphone yang mode auto kameranya sudah bagus.
Kan?
baca juga: Cara Membuat Kamera Android Lebih Jernih [Seperti Baru Lagi]
Masalahnya, saat ini smartphone di rentang harga 1 sampai 2 jutaan saja, rata-rata sudah bisa menghasilkan foto yang ‘bagus’ itu. Dengan catatan Anda tidak membandingkannya dengan smartphone pada rentang harga di atasnya.
Disinilah memilih smartphone yang kameranya bagus itu jadi perkara ribet.
Begini penjelasannya….
5 Tips Memilih HP Yang Kameranya Bagus
1. Ukuran megapiksel kamera smartphone tidak lebih penting dari aperture-nya.
Sudah pada tahu mengapa iPhone 12 Pro sekalipun, ternyata memakai kamera yang sensornya cuman 12 MP?
Padahal pesaing dari Android rame-rame membawa kamera yang sensornya bisa sampai 108MP. Sebut saja Xiaomi Mi Note 10 Pro, Samsung Galaxy S20 Ultra, Xiaomi Mi 10 dan juga Mi 10 Pro.
Untuk menghasilkan jepretan yang bagus, ukuran megapiksel tidak lebih penting dari nilai aperture atau bukaan lensa-nya.
Semakin rendah nilai f-stop berarti bukaan lensa kameranya lebih luas. Artinya semakin banyak cahaya yang masuk. Efek utamanya akan terasa ketika kamera digunakan untuk memotret dalam kondisi kurang cahaya.
Dan lagi, masih ada pengaruh dari algoritma pengolahan data yang diambil kamera sehingga bisa menghasilkan foto yang bagus.
Ambil contoh jajaran smartphone dari Google. Sampai seri Google Pixel 5, sensornya juga hanya 12MP untuk kamera utama, dan 16MP untuk kamera ultrawide-nya. Baru mulai dari Pixel 6, dinaikkan sampai 50MP. Seri 6a, 12MP lagi. Untuk detailnya, silahkan cek di sini.
Dan yang membuat foto dari smartphone Google Pixel bukan hanya tergantung dari hardware-nya. Tapi lebih pada software-nya. Dalam hal ini adalah aplikasi Google Camera.
Sampai-sampai, bisa atau tidaknya HP Android tertentu bisa di install Google Camera tanpa harus root dan ribet mengaktifkan camera2 API sering menjadi pertimbangan sebelum membelinya.
baca juga: Cara Membersihkan Layar Laptop Dengan Aman Dan Mudah Cukup 5 Menit!!!
2. Tidak semua smartphone dengan dua (atau lebih) kamera itu dibuat dengan prinsip yang sama.
Pada awal-awal trend Android dengan dua kamera belakang muncul, maka kebanyakan konfigurasinya adalah satu kamera utama ditambah satu kamera depth sensor yang sensornya lebih kecil.
Sampai sekarang pun, rata-rata masih begitu. Terutama pada jajaran Android kelas entry dibawah 2 jutaan.
Sedikit sekali Android yang menggunakan konfigurasi dual kamera berbeda. Tapi tetap ada kog. Semisal Asus Zenfone Zoom S yang lebih memilih menggunakan lensa tele 12 kali zoom untuk menemani kamera utamanya.
Perbedaan konfigurasi ini membuat hasil jepretan mereka tidak bisa begitu saja dibandingkan. Tidak bisa dikatakan mana yang lebih baik. Akan lebih tepat untuk dikatakan mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan atau preferensi masing-masing pengguna.
Kita lihat misalnya, Samsung Galaxy Note 9 dan iPhone XS menggunakan konfigurasi dua kamera belakang demi mendapatkan efek depth of field yang bagus. Sementara LG V30 lebih memilih untuk mengutamakan lensa wide-angle dan lensa standar.
Beberapa lagi, menambahkan kamera hitam putih untuk membantu menambah kontras dan ketajaman pada hasil akhir fotonya.
Jadi mana yang lebih baik?
Tidak ada.
Yang ada adalah mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
baca juga: Cara Download Video di Instagram Terbaru
3. Portrait mode tidak selalu butuh dua kamera.
HP Android dual camera yang paling umum itu memakai konfigurasi satu kamera utama dan satu kamera depth-of-field.
Kamera utama biasanya memiliki sensor yang besar – 12 mega piksel ke atas. Sementara kamera depth-of-field rata-rata berbekal sensor 2 sampai 5 mega piksel saja.
Hanya sedikit yang menggunakan setup dual kamera berbeda, misalnya kamera utama ditambah kamera zoom.
Kamera depth-of-field pada setup dual camera di HP Android ini digunakan untuk mendapatkan jepretan foto bokeh. Itu loh, foto yang objek utama-nya terseparasi penuh dengan latar belakangnya.
Jadi objek utamanya berada dalam fokus, sementara latar belakang-nya terlihat nge-blur.
Foto portrait tidak selamanya membutuhkan kamera depth-of-field tersendiri.
Seperti yang bisa kita lihat pada kamera Android Google Pixel.
Atau jika memungkinkan, Anda bisa install port Google Camera di Android Anda. Selama camera2api sudah aktif di HP Android yang Anda gunakan, dan juga ada dukungan untuk menyimpan foto dalam mode RAW, maka kemungkinan besar Anda bisa install Port gcam yang sesuai.
baca juga: Lensa 360 Derajat Untuk iPhone Ini Akan Membuat iPhone Kamu Lebih Wow!
4. Saat ini kamera depan menjadi lebih penting.
Saat ini, kamera depan tidak kalah penting dibandingkan kamera belakang – saat dimana video call atau video conference menjadi semacam hal wajib bagi semua orang.
Jika sebelumnya kamera depan hanya difungsikan untuk mengambil foto selfie, sekarang fungsinya untuk melakukan video call jadi lebih signifikan.
Mulai dari para pelajar dan mahasiswa yang harus belajar daring, para pekerja yang musti bekerja dari rumah dan hampir semua rapat penting dilakukan dengan video conference, mereka yang hanya bisa video call karena mudik menjadi terlalu riskan.
Juga kita-kita yang mencoba peruntungan menjadi youtuber dengan modal kamera HP saja.
Video call memang bisa menggunakan kamera belakang, tapi itu jelas kurang menyenangkan. Semacam cuman pamer saja jadinya.
Sehingga kamera depan smartphone Android Anda juga harus mampu melakukan pengambilan video dengan baik.
Dan kamera depan smartphone juga bisa digunakan untuk menggantikan webcam laptop yang biasanya cuman ala kadarnya itu.
Selain ukuran sensor alias mega pikselnya, ada satu hal lagi yang patut dipertimbangkan ketika memilih Android yang kamera depannya bagus. Yaitu ukuran bukaan lensa, atau mungkin Anda mengenalnya sebagai aperture.
Semakin besar bukaan lensanya, maka kemampuan kamera untuk menerima cahaya akan lebih baik.
Artinya, kamera tersebut akan lebih baik hasilnya ketika digunakan untuk mengambil foto selfie dalam keadaan kurang cahaya.
Saat ini yang paling umum adalah kamera depan dengan aperture f/2. Kalau bisa, cari yang aperturenya f/1.8 atau lebih besar lagi.
Bagi yang suka foto selfie bergaya portrait, sekarang ini sudah banyak smartphone Android yang kamera depannya juga bisa mengambil foto portrait dengan bokeh yang rapi meskipun hanya menggunakan kamera tunggal.
Sementara Android dengan konfigurasi dual camera untuk kamera depannya masih lumayan sedikit.
Pastikan pula, kamera depan HP yang Anda beli memiliki fitur HDR yang bagus. Setidaknya, Anda masih bisa selfie ketika terpaksa foto membelakangi cahaya yang kuat.
Sekali lagi, dalam hal ini, masih sulit untuk mencari yang lebih baik dari jajaran Google Pixel.
Sementara untuk urusan kejernihan video untuk video call, baik melalui WhatsApp atau aplikasi video call yang lain, masih belum ada yang senyaman iPhone, terutama dari seri iPhone 6 ke atas.
baca juga: Cara Merekam Layar di Windows 10 Dengan PowerPoint
5. Kemampuan merekam video juga semakin penting.
Selain kemampuan mengambil foto dengan kualitas yang bagus, pertimbangkan juga kemampuan merekam video dari smartphone Anda.
Untuk ukuran sekarang, pertimbangkan HP yang bisa merekam video Full HD. Anda akan mendapatkan video dengan kualitas gambar yang tajam dan jernih pada resolusi ini.
Beberapa tipe HP Android memiliki fitur perekaman video yang sangat bagus. Seperti jajaran HP dari LG dari seri V – LG V30 ke atas itu lengkap banget setting yang bisa Anda atur-atur sendiri.
Xiaomi sangat murah hati dengan memberikan fitur Pro untuk foto dan perekaman video mulai dari Android mereka di kelas menengah.
Juga Sony Xperia 1, 1ii, 5, 5ii – itu pilihan yang bagus sekali.
Sementara bagi Anda yang ogah riweh dengan pengaturan macam-macam, iPhone – utamanya seri 7 keatas, itu sudah bagus banget hasil rekaman videonya.