Mengapa Harus Menulis Posting Setiap Hari?

Mengapa harus menulis posting setiap hari? Pertanyaan ini sering kali muncul dari teman-teman yang baru memulai nge-blog. Wajar juga kalau pertanyaan ini timbul di benak teman-teman. Karena hampir di semua sharing para suhu blogger, perihal posting setiap hari ini selalu mendapat penekanan lebih. Beberapa blogger bahkan menganjurkan untuk menulis setidaknya lima posting sehari. Agak ekstrim ya? Hehe….

Sehari menulis satu posting saja sudah berat apalagi 5, tidak terbayang betapa cepat otak akan kering diperas mengeluarkan ide terus menerus seperti itu. Sebagian dari kita akan meng-ujung-kan diri ke pemikiran seperti itu. Tidak salah. Tapi mari kita coba lihat alasannya terlebih dahulu, sehingga kita tidak akan merasa terpaksa dan keberatan untuk menulis posting setidaknya satu posting dalam sehari.

Mengapa Harus Menulis Posting Setiap Hari?

Pertama, coba kita lihat dari sisi blog yang kita kelola.

Semakin sering update, posting akan terindex lebih cepat. Semakin banyak jumlah posting berkualitas yang ada di dalamnya, berarti akan semakin banyak posting yang terindex Google dan search engine lainnya. Dengan begitu, akan semakin banyak juga pengujung yang datang dari mereka. Anda tentu mahfum, bahwa pengunjung organik – yang datang dari search engine itu jauh lebih bernilai dari pada yang datang dari link yang terpasang di medsos.

baca dulu: 6 Langkah Menulis Posting Luar Biasa.

Lebih bernilai? Iya. Karena pengunjung yang datang dari search engine itu datang ke posting yang kita tulis sebagai hasil dari pencariannya di search engine. Ini berarti mereka memang mencari sesuatu. Dan itu sangat bernilai bagi pemasang iklan. Itu sebabnya, klik iklan (Adsense) dari pengunjung yang datang dari search engine itu CPC-nya lebih besar dari pada yang datang dari media sosial.

Lebih mudah menembus halaman pertama SERP. Blog yang diupdate reguler alias teratur juga diberi nilai positif oleh search engine. Sehingga, setiap postingnya akan lebih mudah nangkring di halaman pertama SERP. Tentu ada variabel lain, seperti ketepatan kata kunci dan tingkat persaingan keyword yang dibidik.

CPC Adsense meningkat. Percaya atau tidak, CPC ternyata juga dipengaruhi oleh aktif tidaknya blog kita. Dahulu saya begitu percaya dengan HPK alias High Paying Keyword. Ok, memang keyword tertentu nilai sangat tinggi. Tapi karena persaingannya sangat ketat. Jadi terasa sangat berat untuk bertarung di keyword mahal.

Ujung-ujungnya malah menghabiskan terlalu banyak tenaga untuk menulis satu posting dengan HPK dan gagal muncul di halaman pertama SERP. Bagi saya, lebih efektif kalau menulis posting tanpa peduli HPK, tapi lebih mengutamakan traffic dan manfaatnya buat pembaca. Lebih alami saja.

Kedua, dari sisi kita sebagai blogger.

Menulis itu kegiatan aktif yang seharusnya rekreatif. Aktif, karena supaya bisa menulis, kita harus punya background knowledge yang cukup. Artinya, sebelum bisa menulis – menuliskan gagasan – kita harus punya bekal pengetahuan. Sumbernya macam-macam, bisa dari yang kita baca, kita dengar, kita alami, atau sekadar imajinasi setengah halusinasi. Tidak masalah sumbernya. Karena yang penting adalah bagaimana kita bisa menerjemahkan gagasan tadi menjadi tulisan. Yang tidak cuman bermanfaat, tapi juga enak dibaca dan mudah dimengerti.

baca juga: Sebaik-baiknya Menulis Itu Adalah Kalau Dengan Hati.

Rekreatif karena dengan menulis tadi kita ‘seharusnya’ merasa sedang bermain sesuatu yang menyenangkan sehingga menikmati prosesnya.

Menulis juga butuh keterampilan yang harus diasah sepanjang waktu. Semakin sering kita menulis, maka akan semakin mudah juga gagasan akan mengalir. Ini bukan cuman katanya. Tapi kata saya sendiri. Semakin lama menunda menulis posting, maka semakin mudah pula ditemukan alasan untuk tidak update posting blog.

Kalau anda masih ragu mengapa harus menulis posting setiap hari, silahkan baca dulu Ini Akibat Blog Jarang di Update.

Bagaimana? Masih mau nekat terus menulis posting baru setiap hari?