Menulis kerangka adalah langkah yang paling saya hindari ketika membuat postingan. Dan jujur saja, ini kesalahan terbesar ketika menulis. Menulis adalah kegiatan yang sulit dihentikan, meski juga sulit dimulai, hehe…. Ketika anda menulis, sangat mudah tulisan anda melebar kemana-mana tanpa arah – tanpa sadar. Tahu-tahu jari anda sudah menghasilkan beberapa paragraph bagus tapi jauh dari tujuan awal yang anda pikirkan di awal penulisan.
Kerangka tulisan akan menjaga anda tetap dijalur yang tepat. Kerangka yang baik haruslah cukup simple untuk diikuti, dan memudahkan anda menulis dengan nyaman. Kalau ditengah jalan menemukan hal lain, ketik saja di notepad, anda sudah menemukan bahan untuk posting lainnya lagi, kan? hehe…
Setelah kerangka posting anda jadi, pastikan bahwa anda sudah mendapatkan pokok-pokok ide-gagasan anda. Pastikan juga tidak ada yang terlewat, atau juga tidak perlu, lalu tentukan aliran penulisannya. Mana yang perlu disinggung lebih dulu, mana yang baiknya diletakkan dibelakang, dan sebagainya.
Paling tidak, anda sekarang bisa mengira-ira seperti apa nanti jadinya postingan itu.
Baca posting lain dari seri 6 langkah menulis posting luar biasa:
Langkah 1: Menentukan gagasan utama yang mau disampaikan
Langkah 2: Buatlah daftar rujukan (Benar-benar pentingkah?)
Langkah 3: Membuat Judul Posting Yang Mengundang Traffic
Langkah 4: Memilih jenis struktur posting
Langkah 5: Menulis kerangka/ outline posting
Langkah 6: Mulai menulis posting
Menulis bukanlah proses sekali jadi. Demikian juga dengan tulisan artikel di blog Anda. Artikel di blog bisa sangat dinamis. Anda bisa menambah, mengurangi, bahkan mengganti isinya.
Sehingga jangan ragu untuk membuat perubahan. Tombol publish bukanlah tombol selesai.
Jika setelah beberapa waktu Anda merasa tulisan Anda kurang relevan dengan keadaan terkini, tentu sah-sah saja jika Anda melakukan penyesuaian. Bahkan inilah yang sebenarnya diharapkan pembaca Anda. Artikel yang memang mereka butuhkan.
Inilah tantangan bagi Anda yang membuat blog berjenis berita. Berita menuntut kebaruan. Begitu ada yang baru, apa yang ditulis sudah tidak lagi relevan. Yang terburuk adalah berita mudah sekali menjadi basi.
Jika suatu saat Anda merasa artikel tersebut sudah tidak relevan lagi, juga tetap sah bagi Anda untuk menghapusnya.