Ubuntu 9.04 “Jaunty Jackalope”, Kesan Pertama | Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya iso Ubuntu 9.04 “Jaunty Jackalope” berhasil juga saya dapatkan. Karena Ubuntu versi ini masih versi beta, saya belum berani menginstall beneran di PC saya. Pertama, saya mencobanya via Virtual Box, lancar jaya, tapi agak tidak puas, layarnya kecil, lemot pula, gara-gara saya cuman menyediakan 256 MB untuk RAM Virtualnya. Kemudian saya manfaatkan Wubi, yang gendeng – edan tenan, mosok OS bisa di install seperti program aplikasi biasa. Hebat kan? Bagi kita-kita yang masih senang menggunakan Windows bajakan, cobalah yang satu ini, di jamin anda akan tercengang!!! Keramahan – menjadi salah satu daya tarik Linux, khususnya Ubuntu ini. Bandingkan dengan Windows yang maunya berkuasa penuh atas PC anda. Sepenuhnya!!! Sampai jadi bodoh tidak mau membaca format selain FAT dan NTFS. Kalau Ubuntu? Tenang saja, mulai Ubuntu 8.04 semua bisa …. hehe… Satu lagi: GRATIS!!! (> info basi yach…)
Kembali Ke Ubuntu 9.04 “Jaunty Jackalope”. Ada beberapa hal yang menurut saya sangat layak untuk di ancungi jempol,
- Kecepatan booting. Berapa lama waktu yang dibutuhkan PC anda untuk booting? Kalau dengan Windows ya di kisaran 5 menit sampai agak lama-lah, tergantung konfigurasi anda, terutama aplikasi yang anda pasang di start up anda. Nah dengan Ubuntu 9.04 “Jaunty Jackalope” ini, anda akan merasa lebih gegas, kurang dari 2 menit sudah sampai di halaman log in. Kalau memakai partisi bawaannya – ext4 – beberapa sumber menyatakan kalau waktu yang dibutuhkan antara 17 sampai 20 detik!!!
- Kecilnya kebutuhan space hard disk. Kabarnya Ubuntu 9.04 “Jaunty Jackalope” ini memang sudah di optimasi untuk penggunaan di netbook yang lagi laris itu. Kebanyakan netbook yang muncul di awal-awal dulu hanya dilengkapi dengan 2 sampai 4 GB SSD, agak beda kondisinya dengan netbook keluaran terakhir yang hard disknya sampai 160 GB. Ubuntu 9.04 “Jaunty Jackalope” ini hanya memerlukan space yang kecil saja, 4 GB dah cukup. Harap di ingat bahwa Ubuntu – seperti halnya varian Linux yang lain, bukan hanya mengusung OS thok seperti Windows, tapi juga sudah dilengkapi software lain, jadi langsung bisa di ajak ‘bekerja.’
- Pengenalan hardware. Ini yang menurut saya kemajuan paling memanjakan bagi saya. Sebelumnya saya memakai Ubuntu 8.04, yang pengenalan hardwarenya agak mundur dibanding versi 7.04. Lumayan rumit untuk ngatur-ngatur beberapa hal.
- Koneksi internet dan jaringan yang nyaman puol!!!! Masih terkait dengan pengenalan hardware di atas. Ubuntu 9.04 “Jaunty Jackalope” memberikan kemudahan dalam melakukan koneksi internet melalui HP atau modem, juga wifi. Pengaturannya menjadi sangat mudah. Tidak perlu lagi melalui terminal dengan perintah “sudo” yang membuat ngeri itu. Untuk Indonesia, juga sudah ada pengaturan koneksi GPRS atau 3G melalui operator di sini. Hanya satu catatan, mungkin mereka keburu-buru atau gmana, APN untuk im3 keliru, dituliskan di situ “www.imdosat-m3.net”, ubah saja menjadi “www.indosat-m3.net” (tanpa tanda petik loh ….) Yang jelas adalah keuntungan adalah: kita tidak perlu pusing dengan driver dan PC Suite. Saya memakai Sony Ericsson G502, langsung dikenali, cuman jangan kaget, HP anda akan di set menggunakan koneksi tertinggi yang tersedia di situ. Memudahkan memang, tapi mungkin akan jadi masalah kalau kita memakai ponsel 3G/HSDPA tapi jaringannya blas tidak ada.
Hehe.., sementara itu dulu dech. Puazzzz!!!!